Bantaeng - Rumah tahanan (Rutan) kelas IIB Bantaeng, Sulawesi Selatan kini memiliki kamar bebas asap rokok. Yang mana kamar tersebut diperuntukkan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tidak merokok.
Adapun pengadaan kamar bebas asap rokok tersebut berdasarkan imbauan dari Gubernur Sulsel sewaktu berkunjung ke Bantaeng beberapa waktu lalu.
Para Warga Binaan dan Tahanan yang merokok dan tidak, kami data terlebih dahulu kemudian dilakukan pembagian kamar.
"Menindak lanjuti saran yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, saat berkunjung ke Rutan Kelas II B Bantaeng pada tanggal 30 September 2019 mengenai pemisahan kamar antar WBP yang merokok dan tidak merokok," jelas Kepala Rutan Kelas II B Bantaeng, Muhammad Ishak saat dihubungi Tagar, Jumat, 17 Januari 2020.
Ide tersebut berhasil direalisasikan dengan cara membagi beberapa kamar yang telah ditentukan sebagai area yang didalamnya terdapat WBP yang merokok dan tidak merokok.
“Para Warga Binaan dan Tahanan yang merokok dan tidak, kami data terlebih dahulu kemudian dilakukan pembagian kamar," tambahnya
Untuk saat ini masih terdapat satu ruangan. Kamar tersebut saat ini diisi oleh 13 orang WBP yang terdata sebagi warga binaan yang tidak merokok.
Dengan adanya kamar bebas asap, diharapkan mampu menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan para warga binaan.
"Apalagi penyakit yang sering menyerang di musim pancaroba seperti sekarang ini, semoga adanya pemisahan ini jadi salah satu jalan untuk menghindar dari itu," kata Ishak.
Serangkaian proses yang dilakukan dalam mewujudkan ruang bebas asap tersebut juga melibatkan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan.
Kedepan, Ishak berharap ia dan jajarannya mampu berinovasi dan ruangan serupa bisa terus ditambahkan.
"Semoga bisa terus berpikir kreatif demi menciptakan beberapa hal untuk kesejahteraan warga binaan serta memberikan kontribusi bagi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia," harapnya. []
Berita terkait
No comments:
Post a Comment