Pages

Showing posts with label Tagar. Show all posts
Showing posts with label Tagar. Show all posts

Saturday, February 15, 2020

Kejagung Tangkap Buronan Bank Century di Bintaro - Tagar News

Jakarta – Tim Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap terpidana buronan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Raden Mas Johanes Sarwono. Komisaris Utama PT Nusa Utama Sentosa itu merupakan terpidana kasus Bank Century.

Raden Mas Johanes telah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam pencucian uang. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono, Johanes ikut menerima aliran dana Bank Century sebesar Rp 60 miliar dari PT Graha Nusa Utama (PT GNU) dalam pembayaran jual beli tanah Yayasan Fatmawati seluas 22 hektare.

“Terpidana Raden Mas Johanes ditangkap di Sektor V Bintaro Tangerang Selatan,” kata Hari dalam keterangan tertulis, yang diterima Tagar, Sabtu, 14 Februari 2020.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 535 K/PID.SUS/2014 tanggal 14 Juli 2014 dengan amar putusan menjatuhkan pidana penjara enam tahun dan denda sebesar satu milar rupiah kepada Raden Mas Johanes Sarwono. Apabila denda tidak dibayar, maka akan diganti dengan tiga) bulan kurungan.

Kejagung menerapkan program Tangkap Buron (Tabur) merupakan upaya optimalisasi penangkapan buronan pelaku kejahatan dalam rangka penuntasan perkara baik tindak pidana umum maupun tindak pidana khusus. Setiap kejaksaan tinggi ditargetkan minimal satu kegiatan pengamanan terhadap buronan kejahatan untuk setiap triwulan.

Selama 2018-2019, Kejagung melalui program Tabur telah menangkap 371 buronan. Penangkapan Raden Mas Johanes Santoso merupakan hasil kinerja program Tabur pertama Kejati DKI dan keempat di seluruh Indonesia tahun 2020.[]

Baca Juga:

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/kejagung-tangkap-buronan-bank-century-di-bintaro

Friday, February 14, 2020

Tol Probolinggo-Banyuwangi Target Selesai 2025 - Tagar News

Probolinggo - Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) tak lama lagi akan segera dibangun. Hal itu setelah Surat Keputusan (SK) penetapan lokasi (penlok) untuk jalan tol di wilayah Probolinggo dan Situbondo sudah diterbitkan.

Sementara itu, jalan tol di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hingga saat ini masih proses. Diharapkan segera rampung pada Februari 2020 ini, sehingga pembebasan lahannya dimulai Maret 2020 dan segera dilakukan pembangunan.

"Penetapan lokasi untuk wilayah Probolinggo dan Situbondo sudah. Untuk yang Banyuwangi masih proses. Mudah-mudahan, di satu bulan ini (Februari) sudah selesai dan bisa keluar SK Penlok-nya," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Dominicus Hari Pratama kepada Tagar di Malang, Jumat 14 Februari 2020.

Dijelaskannya, dalam prosesnya tersebut yaitu pembicaraan terkait pembebasan lahan dengan warga yang terdampak di Banyuwangi. Yang mana, dikatakannya kurang lebih ada sekitar 800 warga yang terdampak dan sudah melakukan konsultasi publik dengan pihak terkait.

Penetapan lokasi untuk wilayah Probolinggo dan Situbondo sudah. Untuk yang Banyuwangi masih proses.

Dalam konsultasi publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan Tol Probowangi 3 itu. Dia menyebutkan bahwa warga yang terdampak sudah menyetujui dan menandatangani berita acara untuk SK Penetapan Lokasi (Penlok).

"Seluruh warga terdampak sudah menyetujui dan menandatangani berita acara pembebasan lahannya. Nah, dengan berita acara inilah yang nantinya menjadi dasar untuk penerbitan SK Penlok oleh Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa)," kata Hari.

Selanjutnya, jika SK Penlok tersebut sudah diterbitkan. Dia menyampaikan selanjutnya akan membentuk Sekretariat dan Satgas Pelaksana Pengadaan Tanah oleh Kantor BPN Bayuwangi yang akan melaksanakan proses pembebasan lahan.

"Sekarang, kami memantau dan mendukung proses pembebasan tanahnya. Kalau sudah selesai, konstruksi akan segera kita mulai untuk pembangunnya. Tentu sesuai dengan lahan yang telah bebas dan diserahterimakan ke kami," ungkapnya.

Dengan begitu, Hari melanjutkan diharapkannya yaitu pembangunan Jalan Tol Probowangi secara keseluruhan bisa selesai sesuai target pada 2025 mendatang.

"Semoga saja ini bisa kita cepat lakukan. Dan pembangunannya sesuai dengan target itu tadi," ujarnya.

Seperti diketahui, jalan Tol Probowangi ini memiliki panjang 171,516 km dengan terbagi menjadi tiga seksi. Ketiga seksi itu adalah Seksi 1 Probolinggo - Besuki dengan panjang 29,6 km, Seksi 2 Besuki - Bajulmati dengan panjang 110,875 km dan Seksi 3 Bajulmati Ketapang dengan panjang 31,041 km.

Jika tuntas, Jalan Tol Probowangi ini tentu akan menjadi titik akhir jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa. Dan konsesi untuk pembangunan jalan tol ini adalah 35 tahun dengan dana investasi mencapai Rp 23,3 triliun. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://tagar.id/tol-probolinggobanyuwangi-target-selesai-2025

Hasto Kristiyanto dan Kemungkinan Terseret Suap PAW - Tagar News

Jakarta - Pengamat hukum Abdul Fickar Hajar mengungkapkan tidak menutup kemungkinan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terseret dalam kasus tukar guling jabatan anggota DPR 2019-2024 yang melibatkan calon legislatif (caleg) PDIP Harun Masiku.

Indikasi dugaan keterlibatan Hasto, kata Fickar, tampak ketika KPK menggeledah kantor DPP PDIP pada Rabu, 8 Januari 2020. Begitu juga dugaan penyadapan dan salinan komunikasi telepon dari hasil investigasi penyidik KPK.

"Siapapun tidak terkecuali Hasto Kristiyanto atau yang terkait, indikatornya adalah KPK pernah akan meletakan (garis) KPK line disalah satu ruangan DPP PDIP. Artinya KPK menduga, berdasarkan penyadapan tempat itu menjadi salah satu locus delicti tempat terjadinya kejahatan," kata Fickar kepada Tagar, Kamis, 13 Februari 2020.

Penilaian Fickar itu berdasarkan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membuka kemungkinan akan menetapkan tersangka lain atas kasus PAW anggota DPR dalam waktu dekat.

Dapat dipastikan menjadi sangat mungkin bertambah tersangkanya selain 4 orang yang sudah ditetapkan termasuk yang masih buron HM (Harun Masiku).

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka pada Kamis 9 Januari 2020, yaitu Wahyu Setiawan dan orang kepercayaanya sekaligus eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina diduga sebagai penerima suap. Kemudian tersangka diduga pemberi suap calon legislatif (caleg) Harun Masiku dan dari unsur swasta Saeful Bahri.

Ketiganya selain Harun ditangkap bersama lima orang lain dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Rabu-Kamis, 8-9 Januari 2020. Keenam orang tersebut adalah advokat sekaligus caleg PDIP Donny, Rahmat Tonidaya (asisten Wahyu), Ilham (sopir Saeful), dan dua anggota keluarga Wahyu, yaitu Ika Indayani dan Wahyu Budiani.

Fickar menilai ada keterikatan aktor lain dalam kasus ini. Sebab itu dia memastikan akan ada tersangka lain selain 4 orang yang telah ditetapkan. Fickar memandang tindak pidana korupsi biasanya tidak hanya dilakukan segelintir orang tetapi dilakukan secara berjamaah.

"Dapat dipastikan menjadi sangat mungkin bertambah tersangkanya selain 4 orang yang sudah ditetapkan termasuk yang masih buron HM (Harun Masiku). Karena keterkaitan (aktor lain) dengan perannya baik sebagai peserta atau pembantu," ujarnya.

Menurut Fickar, petugas sekretariat yang notabenya menjadi kurir suap juga dapat dijadikan tersangka. Termasuk orang-orang lain yang turut aktif membantu proses terjadinya tindakan korupsi tersebut.

"Selain staf sekretariat PDIP, pengacara yang dititipi uang suap dan pihak-pihak lain yang terkait sangat mungkin dijadikan tersangka sebagai bagian dari pelaku," tuturnya.

Fickar menjelaskan dalam upaya penegakan hukum penerapan dari logika deduktif, ada hukum positif dengan unsur-unsurnya dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa hukum. Maka dari itu, jika peristiwa itu memenuhi unsur kejahatan yang diatur oleh hukum pisitifnya, maka dapat diproses sebagai peristiwa pidana.

"Dalam konteks siapa yang harus bertanggung jawab atau pekakunya dalam peristiwa itu, maka ditetapkanlah sebagai tersangka," tutur dia.

Selain itu, konteks hukum pidana konsepsi tentang pelaku tidak mungkin hanya tunggal. Tetapi setiap oknum yang secara tidak langsung ikut menjadi penggerak bisa dikatakan sebagai peserta mereka yang melakukan, menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan bersama.

Demikian juga, lanjut dia, dalam pasal 55 KUHP menyebutkan yang menjanjikan sesuatu, mengancam, memberi kesempatan (fasilitas) sarana atau informasi dan yang menganjurkan. Selain itu pelaku juga mereka yang memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, memberi kesempatan saran atau informasi untuk melakukan kejahatan.

"Karena itu sebuah kejahatan meskipun kecil nilainya bisa meletakkan beberapa pihak atau orang sebagai pelaku atau tersangka (pasal 56 KUHP)," ujarnya.

Sebelumnya, KPK membuka peluang menetapkan tersangka baru dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR 2019-2020. Pernyataan ini merespons gugatan yang diajukan Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) yang mendalilkan KPK telah menghentikan penyidikan kasus PAW.

"Pada prinsipnya bahwa memang tidak menutup kemungkinan bahwa adanya tersangka lain gitu, ya, selain dari empat yang telah ditetapkan sebelumnya," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa malam, 11 Februari 2020. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/hasto-kristiyanto-dan-kemungkinan-terseret-suap-paw

Muhammadiyah Buka Suara Perundungan Siswi Purworejo - Tagar News

Semarang - Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) angkat bicara soal kasus perundungan yang menimpa siswi SMP di Purworejo. Lewat Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Muhammadiyah menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. 

Dua siswa pindahan dari sekolah negeri, sedangkan satunya dari sekolah swasta.

Ketua Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Iwan Junaedi mengatakan sudah mencermati video berdurasi 28 detik yang viral di media sosial pada Rabu, 12 Februari 2020. Pihaknya juga sudah meninjau langsung ke lokasi kejadian serta menemui korban dan pelaku.

"Kami sudah mempertemukan orang tua siswa yang bersangkutan. Namun lantaran suasana masih panas, belum ketemu solusi terbaik," katanya saat ditemui Tagar di Kantor PWM Jateng, Jumat, 14 Februari 2020.

Sebagai lembaga yang menaungi sekolah tersebut, pihaknya menyampaikan keprihatinan mendalam. Menurutnya, kejadian yang berujung penganiayaan tersebut itu menjadi pelajaran yang berharga bagi Muhammadiyah untuk terus berhati-hati dan waspada dalam membina siswa. "Ini pelajaran untuk kami semua," ucap dia.

Iwan mengungkapkan tiga pelaku perundungan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi merupakan siswa pindahan. Mereka baru masuk ke sekolah tersebut belum lama ini. "Dua siswa pindahan dari sekolah negeri, sedangkan satunya dari sekolah swasta," katanya.

Berangkat dari sana, ia menyarankan pihak-pihak terkait untuk mendalami asal muasal penyebab siswa-siswa tersebut bisa pindah. "Kenapa bisa sampai pindah. Ini yang belum terungkap," katanya.

Selain itu, ada upaya kesengajaan untuk memviralkan kejadian tersebut lewat video. Diketahui, aksi penganiayaan tersebut sengaja dilakukan FNR, 16 tahun, atas permintaan tiga pelaku. "Sejak awal memang pengin diviralkan," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Iwan meminta untuk seluruh pihak untuk tidak mengambil kesimpulan terlalu dini dengan langsung menyalahkan perserikatan Muhammadiyah. Ia berharap kasus yang mencoreng wajah lembaga pendidikan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Kami akan melakukan pendampingan, baik psikologis maupun pendampingan hukum," tutur dia. Meski begitu, pihaknya juga akan melakukan pendampingan hukum kepada korban maupun pelaku jika kasus penganiayaan itu berlanjut ke meja hijau. "Kami akan melakukan pendampingan, baik psikologis maupun pendampingan hukum," tutur dia. 

Diberitakan sebelumnya, polisi Purworejo telah menetapkan tiga pelaku penganiayaan terhadap siswj SMP di Purworejo, CA, 16 tahun, sebagai tersangka. Polisi juga sudah menahan ketiganya. Mereka adalah TP, 16 tahun), DF (15) dan UHA (15) yang tak lain kakak kelas dan teman sekelas korban. []

Baca juga: 

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/muhammadiyah-buka-suara-perundungan-siswi-purworejo

Thursday, February 13, 2020

Menyelisik Paham dan Mimpi Kaum Ahmadiyah Bogor - Tagar News

Bogor - Paham Ahmadiyah jadi perhatian publik Tanah Air, khususnya dari kalangan Islam, beberapa waktu lalu. Karena dianggap tak sesuai dengan paham yang diyakini umat muslim arus utama. Kaum Ahmadiyah jadi bulan-bulanan, tempat ibadah dibakar, bahkan banyak pengikutnya yang diburu hendak dibunuh. 

Faktanya, Ahmadiyah masih bertahan. Jemaahnya tetap eksis dan siap membuka diri dengan siapapun untuk berdiskusi. Tagar penasaran dan mencoba bertemu dengan para Ahmadi, sebutan penganut Ahmadiyah. Salah satunya dengan pengurus Ahmadiyah di wilayah Bogor, Jawa Barat. 

Sampai dua putaran berkeliling mencari sebuah masjid di kawasan Jalan Perintis Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah. Sulit menemukan lokasi yang tepat dalam Google Maps, kendati sistem pemosisi global telah memastikan titik kordinat lokasi secara akurat. Hingga akhirnya menyadari, masjid mirip rumah itu merupakan tempat yang Tagar cari.

Sebuah masjid yang dikelilingi pagar tembok warna putih dengan pagar utama di bagian depan berwarna hitam. Dan masjid ini punya jejak histori, sekaligus saksi bisu perlakuan masyarakat setempat terhadap para Ahmadi di masa lalu. 

Wajah yang Tagar kenal dari profil Whatsapp menyambut hangat , seperti saudara yang lama tak bersua. Pemuda itu bernama Dika Sutman, Ketua Pemuda Ahmadiyah Kota Bogor. 

Karena jika ingin menanyakan informasi yang valid tentang Ahmadiyah, ya tanyakan saja langsung ke orangnya, sumbernya.

Ia mempersilahkan kami untuk masuk sembari kawan-kawan Ahmadiyah lainnya terus menyapa ramah. Beberapa dari mereka mengenakan peci hitam serta seragam Pemuda Ahmadiyah, ditambah atribut syal bercorak hitam putih. 

Tagar berkesempatan mengunjungi markas Ahmadiyah Kota Bogor di hari Sabtu jelang senja pada 8 Februari 2020. Niatnya hanya ingin mengobrol ringan. Ternyata lewat pesan singkat, Dika menjanjikan sambutan hangat nan ramai. Maka redaksi pun mengajak kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI dari Institut Tazkia untuk ikut di kunjungan diskusi itu.

Kami dibawa menuju lantai dua masjid, yakni ruang rapat organisasi. Sebelum naik tangga, terlihat beberapa pria paruh baya tengah mengaji dan taklim Alquran. Sebuah pemandangan yang bertentangan jika menilik informasi yang beredar di masyarakat mengenai Ahmadiyah.

Markas Ahmadiyah di masjid itu dapat dikatakan sebagai gedung serba guna. Sebab hampir seluruh fasilitas tersedia di sana, mulai dari tempat ibadah, toilet, ruang rapat, ruang khusus untuk ibu, hingga dapur masak. “Silakan masuk Kang, ini ruang rapat kami. Kami biasa mengobrol di sini,” ujar Dika.

Ada tujuh kawan Ahmadiyah yang nimbrung di ruang rapat. Cukup mengejutkan lantaran yang gabung tidak hanya dari pengurus Pemuda Ahmadiyah Bogor. Ada pula perwakilan Ahmadiyah Jawa Barat dan Pengurus Besar Pemuda Ahmadiyah.

”Pertama-tama kami sangat senang atas kehadiran kawan-kawan karena sudah berkunjung langsung ke Ahmadiyah. Karena jika ingin menanyakan informasi yang valid tentang Ahmadiyah, ya tanyakan saja langsung ke orangnya, sumbernya” sambut seorang Ahmadi perwakilan PB Ahmadiyah.

Ahmadiyah2Kehangatan diskusi dengan jemaah Ahmadiyah Kota Bogor di Masjid Al-Fadhl, Kota Bogor. (Foto: Tagar/Javier M Zuhrijadi)

Diskusi Teologis

Begitu masuk dalam forum diskusi, kami menanyakan beberapa hal yang dianggap menjadi pemicu perdebatan keras di tengah masyarakat. Perihal kenabian Mirza Gulam Ahmad, yang dalam nomenklatur agama Islam dinyatakan Muhammad SAW sebagai khataman nabiy alias nabi penutup. Lalu materi seputar kitab suci yang bernama tadzkirah, dan beberapa hal kontroversial lainnya.

“Sebelumnya perlu diketahui, bahwa jemaah Ahmadiyah hanya patuh dan tunduk pada rukun Islam, rukun iman, serta Alquran dan hadis. Jadi secara akidah sama sekali tidak berbeda dengan Islam pada umumnya. Ahmadiyah sama sekali tidak membawa agama dan syariat baru," terang dia. 

Perbedaan Ahmadiyah hanya pada figur Mirza Gulam Ahmad. "Kami mempercayai Hazrat Mirza Gulam Ahmad sebagai Imam Mahdi dan Al Masih yang dijanjikan dalam hadis. Dimana kebanyakan umat Islam yang lain meyakini bahwa Imam Mahdi masih coming soon, tapi kami sudah ada,” lanjutnya. 

“Pun juga katanya kami memiliki kitab suci tadzkirah, itu tidak benar. Kitab kami hanya Alquran, tadzkirah merupakan tulisan harian Mirza Gulam Ahmad. Itu pun baru dibukukan beberapa tahun setelah beliau wafat. Bahkan banyak dari kami yang belum baca tadzkirah.” 

Mengetahui bahwa Mirza Gulam Ahmad merupakan Imam Mahdi yang diramalkan, kami iseng bertanya, jika Imam Mahdi sudah turun apakah Dajjal, musuh utama umat Islam di akhir zaman, sudah muncul pula? 

Kita tahu sendiri kan, siapa yang membuat kekisruhan di dunia internasional, yang mengadu domba negara-negara muslim. Itu lah Dajjal.

Menanggapi hal tersebut, Dika menjelaskan, “Iya itu sudah ada. Kami memahami bahwa Dajjal itu adalah mereka yang menganggap bahwa Tuhan itu beranak, dan itu dijelaskan di surat Al Kahfi. Kami menganggap yang disebut Dajjal adalah mereka yang membuat makar di dunia internasional, bikin kekisruhan." 

Sosok Dajjalnya diyakini para Ahmadi juga bukan berupa sosok monster, raksasa, bermata satu. Mereka menggangap hal itu tak lebih sebuah kiasan. Bermata satu artinya tidak bisa melihat keadilan, hanya melihat satu sisi. Lalu kakinya sedalam lautan, artinya Dajjal itu yang menciptakan teknologi yang bisa menyelam ke laut seperti kapal selam. 

"Kita tahu sendiri kan, siapa yang membuat kekisruhan di dunia internasional, yang mengadu domba negara-negara muslim. Itu lah Dajjal,” ucap dia.

Terkait kekhilafahan Ahmadiyah yang berpusat di London, Dika menyebut jemaah Ahmadiyah saat ini tersebar di lebih dari 200 negara dan memiliki sekitar 10 juta pengikut. 

"Kami memiliki satu khalifah, yang merupakan khalifah kelima Ahmadiyah. Jadi sistem khilafah ini bukan sistem politik, namun lebih pada rohani, kami tunduk dan patuh hanya pada satu khalifah. Kami tetap cinta NKRI, karena perintah khalifah adalah patuh pada pemerintah setempat yang legal,” urainya. 

Ahmadiyah3Masjid Al-Fadhl, pusat kegiatan Ahmadiyah Kota Bogor (Foto: Isa Mujahid Islam)

Nasib Ahmadiyah Setelah SKB

Pembahasan berlanjut seputar kondisi terkini Ahmadiyah pascamaklumat surat keputusan bersama tiga menteri tahun 2008. SKB itu berisi enam poin tentang pembatasan gerak Ahmadiyah. 

Dika bercerita bahwa masa itu merupakan masa paling sulit dalam tubuh Ahmadiyah se-Indonesia. Para Ahmadi diusir dan dipersekusi, banyak masjid Ahmadiyah dibakar oleh masyarakat. 

Bahkan di masa itu, masjid yang tengah kami tempati untuk diskusi, pernah menjadi sasaran amukan warga sekitar. Hampir tiap minggu terjadi demonstrasi di depan markas Ahmadiyah Kota Bogor. Kendati mendapati perlakuan tak manusiawi, para Ahmadi justru makin mantap dengan imannya. 

Salah seorang Ahmadi bercerita,“Saya pribadi, ketika SKB itu muncul masih remaja. Tapi tak ada kekhawatiran. Kenapa? Karena keyakinan kami ini berdasar dari Allah SWT. Dulu memang perasaan kami takut, gelisah, bercampur-aduk, dipersekusi, masjid-masjid kami dibakar. Tapi karena kami punya khalifah, dan instruksinya adalah tetap bertahan dan jangan melawan, jadi taat saja dengan khalifah.”

Bagi Ahmadi itu, berbagai persekusi yang diterima tidak dapat melunturkan keimanan. Justru pengikut Ahmadiyah merasa ikut merasakan apa yang dialami Rasulullah ketika pertama kali mensyiarkan Islam. "Dan persekusi-persekusi itu makin meyakinkan keimanan kami,” ucap dia. 

Intinya Kang, moto kami adalah love for all, hatred for none.

Mengenai anggapan kaum Ahmadiyah kalangan eksklusif, Dika menampiknya. Ahmadiyah dari dulu sampai sekarang membuka diri dengan siapapun, meski sekadar hanya ingin berkenalan. 

“Orang bilang kami tertutup, eksklusif. Padahal kami justru dieksklusifkan oleh masyarakat. Kami dari dulu mau membaur dan terbuka. Orang mau tanya tentang Ahmadiyah silakan, tapi justru mereka yang tidak mau datang," katanya. 

Kegiatan rutin yang dilakukan Ahmadiyah juga tidak pernah mengindikasikan membatasi diri dengan elemen masyarakat lain. "Kami juga punya beberapa kegiatan sosial bahkan hingga skala internasional seperti donor darah, donor mata, clean the city, dan lain-lain."

Sembari bercanda, Ahmadi lain berujar ada persepsi beda yang sengaja dibentuk untuk membenturkan Ahmadiyah dengan umat Islam lain. “Mungkin mereka mikirnya, begitu ngobrol langsung kami tangkap. Kami kunci pintunya terus dipaksa untuk baiat. Padahal sama sekali enggak kok. Buktinya Akang-akang enggak diapa-apain kan?,” celetuknya diiringi senyum peserta diskusi. 

Mendengar mereka bercerita, Tagar mendapati kenyataan beberapa dari mereka telah menjadi Ahmadi sejak lahir karena orang tuanya, dan sebagian lagi dibaiat ketika remaja.

Seorang Ahmadi mengaku dahulu ayahnya sempat ingin dibunuh oleh kakeknya sendiri setelah dibaiat menjadi Ahmadi. Tak lain, karena keluarga besarnya merupakan keluarga besar salah satu organisasi keagamaan yang mendominasi muslim Tanah Air. 

Waktu Maghrib telah tiba, tak terasa kami sudah berbincang sekitar dua jam. Dika mengajak kami untuk rehat sejenak sembari melaksanakan kewajiban salat.

“Kang, mau salat bareng kami? Kalau takut ada yang aneh-aneh enggak apa-apa Kang. Salatnya misah aja di lantai dua,” ujar Dika bergurau pada kami.

Karena penasaran, kami memutuskan untuk salat berjamaah dengan penganut Ahmadiyah. Dan faktanya, mulai azan, salat sunah, hingga pelaksanaan salat wajib tiga rakaat pun sama sekali tak berbeda. Sang imam juga melantunkan ayat suci Alquran dengan begitu merdunya.

Setelah salat kami diajak untuk makan bersama, disediakan oleh mereka. Juga minuman serta kudapan. Kami melanjutkan beberapa topik menarik terkait gerakan Ahmadiyah dan fenomena kontemporer dari Islam saat ini. 

Dan membicarakan Ahmadiyah dari kacamata demokrasi, bagian dari hak warga negara, ternyata lebih menyenangkan ketimbang mendiskusikan dari sudut pandang agama. Sebuah mimpi yang menjadi moto Ahmadiyah akhirnya terkuak di penghujung pembicaraan. 

“Intinya Kang, moto kami adalah love for all, hatred for none,” ujar Dika. []

Baca juga: 

Lihat video: 

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/menyelisik-paham-dan-mimpi-kaum-ahmadiyah-bogor

Wednesday, February 12, 2020

Imigrasi Tak Bisa Tolak Pengurusan Paspor ke China - Tagar News

Sibolga - Kantor Imigrasi kelas II Sibolga tidak bisa menolak pengurusan paspor pemohon dari Sibolga menuju negara China.

Hal tersebut, dikatakan Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, sekaligus Pelaksana harian Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Sibolga, Anton Purnomo Hadi, kepada Tagar di kantornya, Rabu 12 Februari 2020.

"Kalau permohonan paspor tetap kita terima, tetapi keperluan mereka tidak ada yang mengurus ke China, biasa mereka untuk wisata ke Singapura, Malaysia," kata Anton.

Dikatakan, belum ada regulasi dari pemerintah untuk menghambat keinginan WNI yang hendak berkunjung ke China, tetapi untuk sementara waktu, pemerintah meniadakan penerbangan ke China terkait ancaman wabah virus corona di Kota Wuhan.

Kami belum menerima secara detail apakah ada WNI tersebut yang paspornya diterbitkan dari Imigrasi Sibolga

"Sebetulnya untuk regulasi secara langsung tidak ada, tapi pemerintah sudah menghapuskan sementara untuk penerbangan, baik yang langsung ke China, maupun dari China yang menuju Indonesia," ucapnya.

Anton menjelaskan, hingga saat ini kebanyakan warga yang mengurus paspor ke Imigrasi Sibolga hanya sebatas untuk kebutuhan ibadah dan berobat.

"Pemohon tujuan ke China hampir tidak ada, kebanyakan yang mengurus paspor rata-rata untuk keperluan ibadah umroh atau haji, dan untuk kebutuhan berobat ke Malaysia," ungkapnya.

Terkait pemberitaan mengenai WNI asal Sibolga yang berkuliah di Beijing, pihak Imigrasi Sibolga belum menerima informasi lebih lanjut

"Kami belum menerima secara detail apakah ada WNI tersebut yang paspornya diterbitkan dari Imigrasi Sibolga, belum ada informasi," pungkasnya.[]

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://tagar.id/imigrasi-tak-bisa-tolak-pengurusan-paspor-ke-china

Banjir di Limapuluh Kota Rendam Ratusan Rumah - Tagar News

[unable to retrieve full-text content]

Banjir di Limapuluh Kota Rendam Ratusan Rumah  Tagar News https://tagar.id/banjir-di-limapuluh-kota-rendam-ratusan-rumah

Tuesday, February 11, 2020

Tersangka Korupsi Stadion Bulukumba Resmi Ditahan - Tagar News

Makassar - Penyidik Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel akhirnya melimpahkan tersangka dan barang bukti perkara tindak pidana korupsi renovasi Stadion Mini Kabupaten Bulukumba, Sulsel, ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Selasa 11 Februari 2020. Kelima tersangka langsung dilakukan penahanan dan dieksekusi ke Lapas.

Dalam perkara korupsi ini, Tim Penyidik Polda Sulsel menetapkan 5 orang sebagai tersangka, masing-masing, Direktur PT. Bilindo Andase, Syarifuddin, Aditya Maretinova selaku pejabat pembuat komitmen, Insan Kereningrat selaku perantara proyek, Hendri Lesmana selaku perantara proyek, dan Wilman alias Deri bin H Muchsin selaku pelaksana lapangan.

Perkara korupsi itu ada lima tersangka, mereka langsung kita bawa ke sel tahanan Tipikor di Lapas klas I Makassar.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan bahwa penyidik telah melengkapi berkas perkara (P-21) kelima tersangka korupsi proyek renovasi stadion Bulukumba, sehingga mereka dan barang bukit kita serahkan ke JPU (Jaksa Penuntut Umum) Kejati Sulsel.

"Iya tahap 2. Kemarin administrasinya sudah saya tandatangani, jadi hari ini dilakukan tahap dua atau penyerahan tersangka dan barang bukti," kata Augustinus Berlianto kepada Tagar, sesaat lalu.

Sementara, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Idil, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa penyidik Tipikor Polda Sulsel telah melakukan tahap dua dan kelima tersangka kasus tersebut telah diterima oleh JPU Kejati Sulsel beserta dengan barang bukti perkaranya.

"Iya benar sudah dilimpahkan atau perkaranya sudah tahap dua tadi. Perkara korupsi itu ada lima tersangka, mereka langsung kita bawa ke sel tahanan Tipikor di Lapas klas I Makassar," beber Idil saat ditemui di kantor Kejati Sulsel.

Kini penahanan kelima tersangka tersebut di tahan dalam status terdakwa. Mereka ini akan menjalani masa penahanan pertama oleh JPU selama 20 hari, di sel tahanan Tipikor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas I Makassar.

"Penahanan pertama dilakukan selama 20 hari kedepan," pungkasnya.

Dalam kasus ini, menurut penghitungan tim ahli dari BPKP Sulsel menyebutkan jika akibat perbuatan para tersangka ini, negara dirugikan hingga Rp800 Juta.

Mereka ini mengerjakan proyek renovasi yang menelan anggaran Rp1,4 Miliar dari dana Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) RI tersebut dengan diduga telah menyalahi spesifikasi atau asal-asalan.

Penahanan pertama dilakukan selama 20 hari kedepan.

Sebelumnya, renovasi stadion yang menjadi laskar sepak bola Gasiba Bulukumba ini diakui bakal memenuhi kualifikasi stadion berstandar nasional.

Namun setelah anggota DPRD Bulukumba melakukan reses, malah menemukan kejanggalan tidak sesuai ekspektasi dan diperkirakan hanya berstandar desa. Kenapa tidak, karena kondisi  rumput jelek serta banyaknya tanaman pengganggu atau putri malu.

Cek per cek dan belakang diketahui, rumput yang digunakan oleh stadion mini Bulukumba ini hanya diambil dari dua daerah di Kabupaten Bulukumba sendiri, yakni Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa dan Talle-Talle, Desa Bontomanai Kecamatan Rilau Ale.

Dimana sebelumnya, jenis rumput yang rencananya akan digunakan adalah jenis Zeon Zoysia. Sama seperti yang digunakan stadion Gelora Bung Karno (GBK). []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/tersangka-korupsi-stadion-bulukumba-resmi-ditahan

Apa Pun Risikonya Jokowi Harus Menerima 600 Eks ISIS - Tagar News

Jakarta - Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane mengatakan apa pun risikonya, pemerintah Presiden Jokowi harus menerima 600 eks ISIS, harus memulangkan mereka ke Tanah Air karena UUD 1945 tidak mengenal 'negara boleh membuang warga negaranya'.

"Kecuali warga negaranya tersebut sudah mendapatkan suaka di negara lain," kata Neta dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Selasa, 11 Februari 2020. "Jika warga negaranya terlantar di negara lain, pemerintah Presiden Jokowi wajib mengembalikannya ke Tanah Air. Ada pun pelanggaran hukum yang dilakukannya tetap harus diproses aparat penegak hukum di Indonesia. Polri tentunya punya data lengkap tentang semua itu."

Pemerintah Presiden Jokowi, kata Neta, harus menyelamatkan anak-anak dan wanita yang tidak berdosa, yang dibawa oleh orang tua maupun suaminya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. "Polri dan BNPT perlu mendata secara komprehensif seberapa banyak WNI yang bergabung dengan ISIS."

UUD 1945 tidak mengenal 'negara boleh membuang warga negaranya'.

Menurut Neta, selama ini data tentang berapa orang Indonesia gabung dengan ISIS, masih simpang siur. Ada yang mengatakan 500 hingga 600 orang di Suriah dan ada yang mengatakan 500 orang lainnya masih tersebar di luar Suriah.

"Dari jumlah itu, berapa anak-anak dan wanita. Lalu berapa jumlah anak-anak WNI yang lahir di Suriah dari orang tuanya yang eks ISIS?" kata Neta.

Sesuai UU No 35 tentang Perlindungan Anak, lanjut Neta, mereka ini harus dilindungi negara. "Presiden Jokowi harus paham soal ini dan jangan menyepelekannya."

Neta menyebut Rusia misalnya, belum lama ini sudah memulangkan 200 anak-anak warga negaranya yang orang tuanya bergabung ke ISIS di Suriah. Begitu juga Kazakhstan, Austria, Jerman, Perancis, Belgia, Swedia, Norwegia, mengembalikan anak-anaknya lewat Palang Merah Internasional.

"Sementara Indonesia belum melakukan apa pun dan masih asyik berpolemik di dalam negeri," ucap Neta.

Neta tidak mengingkari pemulangan warga Indonesia eks ISIS dari Suriah akan merepotkan aparat keamanan, terutama Polri. Apalagi dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan melangsungkan Pilkada Serentak di sejumlah daerah, tentunya keberadaan eks ISIS itu menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan, mengingat sebagian besar dari mereka adalah ahli pembuat bom dan ahli teror.

"Memang, kembalinya eks kombatan ISIS itu akan membawa persoalan baru bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal ancaman keamanan di mana Indonesia pernah bertubi-tubi mendapat serangan teror," kata Neta.

Untuk itu, lanjut Neta, Polri perlu menyiapkan strategi baru untuk melokalisir gerakan mereka agar aksi teror tidak terjadi sepulangnya mereka ke Tanah Air. Pemerintah Presiden Jokowi dan BNPT bersama Polri perlu membuat program baru deradikalisasi terhadap mereka.

Bangsa Indonesia sebenarnya punya kemampuan untuk melakukan program deradikalisasi tersebut, ucap Neta. Sejarah panjang Indonesia menunjukkan aksi-aksi separatis sempat marak di sejumlah daerah dan berhasil diamankan dan dikendalikan, terakhir pemerintah berhasil mengamankan Aceh dari separatis Gerakan Aceh Merdeka.

"Sebab itu Pemerintah Presiden Jokowi, BNPT dan Polri tidak perlu ragu mengembalikan anak anak bangsa yang terlantar di Suriah tersebut," kata Neta. "Bangsa ini punya kemampuan untuk menanggulanginya. Presiden Jokowi tidak perlu mengulang sejarah rezim Soeharto di mana orang-orang yang dituduh PKI dibiarkan terlantar di luar negeri tanpa kewarganegaraan dan tanpa Tanah air, padahal mereka juga anak-anak bangsa yang patut diurus dan dilindungi negara sesuai UUD 45." []

Baca juga:

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/apa-pun-risikonya-jokowi-harus-menerima-600-eks-isis

Bayi Perempuan Dalam Kardus Ditemukan di Makassar - Tagar News

Makassar - Aksi pembuangan bayi kembali terjadi di Kota Makassar, Sulsel. Kali ini sesosok bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di pinggir jalan dekat Kompleks NTI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Selasa 11 Februari 2020, pagi.

Bayi cantik ini pertama kali ditemukan oleh salah seorang petugas kebersihan. Ia menemukan bayi tersebut berada dalam kardus dan terbungkus kantongan plastik hitam. Beruntung, bayi mungil masih dalam keadaan hidup.

Ditemukan dekat Kompleks NTI. Ia ditemukan oleh petugas kebersihan dalam keadaan terbungkus plastik hitam didalam kardus bekas.

Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Aris mengatakan, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dan pertama kali ditemukan oleh salah seorang petugas kebersihan yang tengah bertugas membersihkan di sekitar lokasi kejadian.

"Ditemukan dekat Kompleks NTI. Ia ditemukan oleh petugas kebersihan dalam keadaan terbungkus plastik hitam didalam kardus bekas," kata Muh Aris saat dikonfirmasi Tagar, Selasa 11 Februari 2020.

Penemuan bayi mungil ini bermula ketika salah saeorang petugas kebersihan Kota Makassar sedang membersihkan di lokasi kejadian. Dan tiba-tiba mendengar jeritan tangisan bayi sehingga ia pun langsung penasaran dengan jeritan bayi itu.

Kemudian, saksi ini mencari tahu asal muasal suara bayi itu dan menemukan kardus. Setelah ia mengecek kardus tersebut, ia pun melihat anak bayi terbungkus kantongan plastik. Dan selanjutnya, saksi menginformasikan kepada warga sekitar sambil menghubungi aparat kepolisian setempat terkait bayi tersebut.

"Adanya informasi itu, anggota langsung ke lokasi kejadian. Karena kondisi bayi masih hidup dan lemas, sehingga anggota langsung bawa ke Rumah Sakit Daya Makassar untuk diberikan perawatan medis," bebernya.

Muh Aris menegaskan, bayi perempuan ini diduga disengaja dibuang oleh orang tuanya. Sehingga, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait penemuan bayi ini dan mengungkap pelaku yang tega membuang bayi malang itu. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/bayi-perempuan-dalam-kardus-ditemukan-di-makassar

Monday, February 10, 2020

Cara Buat Tagar tak Ganggu Tampilan Instagram Stories - Medcom ID

Jakarta: Hashtag atau tagar di Instagram berfungsi untuk mengumpulkan semua unggahan foto maupun video dari semua pengguna Instagram dengan tagar yang sama.
 
Hal ini dilakukan untuk memudahkan menemukan konten tersebut. Misalnya, apabila Anda mengunggah foto atau video tentang makanan. Gunakan tagar #food agar konten Anda ikut muncul di pencarian tagar tersebut.
 
Gunakan berbagai macam tagar agar konten Anda bisa dilihat banyak orang termasuk mendapatkan Like. Namun sebaiknya tagar yang digunakan harus terkait dengan konten foto atau video yang Anda unggah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Penggunaan tagar ini tidak hanya bisa dilakukan pada konten foto atau video melalui deskripsi atau caption konten. Tagar juga bisa digunakan di konten Instagram Stories.
 
Mengingat Instagram Stories tidak menyediakan kolom atau baris deskripsi (caption) maka tagar akan dituliskan di atas konten tersebut. Padahal terlalu banyak tagar atau teks bisa mengganggu tampilan Instagram Stories.
 
Medcom.id menemukan cara bagi pengguna Instagram untuk menempelkan tagar di konten Instagram Stories tanpa mengganggu tampilan konten Anda.
 
1. Setelah Anda mengunggah foto atau video di Instagram Stories, pilih ikon "Aa" di sudut kanan atas layar. Ikon ini digunakan untuk membuat teks atau menulis kalimat. Gunakan ikon ini untuk menuliskan tagar. Jangan lupa awal tagar dengan simbol #.
 
2. Sebelum mengakhiri proses menulis tagar, atau memilih tagar yang tersedia di bawah. Sentuh teks tagar tersebut kemudian pilih ikon pipet yang ada di sudut kiri bawah layar yaitu di jajaran pilihan warna.
 
3. Gunakan pipet itu untuk memilih warna berdasarkan warna benda yang tampil di dalam foto atau video. Pilih misalnya warna paling gelap atau terang. Kemudian pindahkan lokasi teks tagar ke bagian foto atau warna tersebut.
 
Tujuannya agar warna teks tagar menyatu dengan warna latar foto atau video. Jadi tagar tersebut tidak akan bisa terlihat oleh pengguna lain namun tetap akan muncul di pencarian tagar yang Anda inginkan.
 
Anda bisa menambahkan sedikit usaha dengan memperkecil teks tagar tersebut. Caranya tekan teks tersebut ke arah dalam denagn dua jari di tiap ujung teks.
 
Lakukan cara ini apabila Anda menggunakan cukup banyak tagar. Diimbau agar tagar yang digunakan memiliki kaitan dengan konten yang diunggah agar konten Anda tidak dianggap spam dan dilaporkan pengguna lain.
 

(MMI)

Let's block ads! (Why?)

https://www.medcom.id/teknologi/tips-trik/GNl4eymN-cara-membuat-tagar-tidak-menggangu-tampilan-instagram-stories

Keanekaragaman Hayati Subulussalam Menunggu Punah - Tagar News

Subulussalam - Ketua Komunitas Pemuda Pecinta Alam Subulussalam (Komppas), Amri Purnama Hutabarat menilai hutan Subulussalam, Aceh masih belum terkelola dengan baik.

Sebagai pegiat lingkungan di daerah itu, pria berusia 30 tahun tersebut melihat kebijakan pemerintah daerah yang mengarah kepada pengelolaan hutan dinilai belum ada keseriusan.

Amri mengatakan, bahwa keanekaragaman hayati yang tergolong langka luput dari perhatian stakeholder yang ada. Sehingga akibat daripada keluputan tersebut sumber daya alam (SDA) yang ada tak ubahnya hanya sebagai sebuah pusaka yang terpendam.

Lihat buktinya lembaga-lembaga luar itu bisa berdaya dengan memanfaatkan isu-isu lingkungan daerah kita. Pemerintah juga bisa mainkan ini.

"Padahal, di antara kandungan keanekaragaman hayati yang khas atau bahkan spesies langka di dunia dapat di temui di sekitar kawasan hutan kita," kata Amri kepada Tagar, Senin 10 Februari 2020.

Contoh, seperti, keberadaan satwa Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Burung Rangkong (Bucerotidae), Beruang Madu (Helarctos Malaya US) dan beragam spesies burung lainnya.

Kesemuanya itu dapat ditemui di dalam kawasan hutan yang terdapat di dalam wilayah Kota Subulussalam.

Potensi jenis tumbuhan langka juga bisa didapati. Seperti, pohon Kayu Kapur (Dryobalanops aromatica), Kayu Damar (Agathis dammara), Kayu Meranti (Shorea), Bunga Bangkai (Amorpopalus titanum) merupakan tumbuhan yang endemik di dalam kawasan hutan Subulussalam.

Terkhusus di dalam kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang merupakan sebuah hutan gambut yang menjadi struktur Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dengan luas mencapai 102.500 hektar yang terhampar dalam tiga wilayah kabupaten/kota, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.

Sedangkan luas areal kawasan konservasi Rawa Singkil Suaka Margasatwa yang masuk ke dalam wilayah Kota Subulussalam berkisar 3.177 hektar.

Sebagaimana berdasarkan data yang dihimpun Tagar dari berbagai sumber bahwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mencatat sedikitnya terdapat 157 jenis burung yang dapat ditemui di dalam kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.

Hutan AcehPemandangan kawasan Hutan Lindung yang berada di Desa Pasir Belo, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin 10 Februari 2020 (Foto: Tagar/Nukman)

Dan tercatat beberapa spesies yang lain seperti, 20 jenis mamalia, 15 jenis reftelia/amfibia dan 17 jenis biota air.

Sementara itu juga teridentifikasi beberapa spesies flora, seperti 40 jenis tumbuhan air, 134 jenis tumbuhan bawah dan 130 jenis tumbuhan berkayu.

Oleh karena itu, Amri mengharapkan pemerintah daerah kiranya dapat memberdayakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal yang bergerak di bidang lingkungan untuk bersenergi dengan instansi terkait guna merumuskan program-program berbasis lingkungan yang teruji serta terukur.

"Ayo, kita punya potensi alam yang begitu kaya. Mari kita kelola keanekaragaman hayati yang tersisa ini," katanya.

Menurut Amri jangan hanya isu-isu lingkungan di daerah Subulussalam dimanfaatkan oleh segelintir lembaga-lembaga luar, baik itu nasional maupun internasional.

"Maaf, lihat buktinya lembaga-lembaga luar itu bisa berdaya dengan memanfaatkan isu-isu lingkungan daerah kita. Pemerintah juga bisa mainkan ini," tuturnya.

Pinta Amri, pemerintah daerah kiranya dapat memikirkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis konservasi melalui manfaat keanekaragaman hayati yang ada. Misal dengan membuat pusat penelitian konservasi bertaraf internasional (hutan pendidikan) dan ekowisata.

Selain keanekaragaman hayati yang berada di dalam kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, sejumlah keanekaragaman hayati yang lain juga dapat ditemui di kawasan Hutan Lindung di wilayah Kecamatan Sultan Daulat dan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) sebagai habitat Kayu Kapur di wilayah Kecamatan Penanggalan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussalam, Abdul Rahman Ali mengatakan berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Kawasan Hutan (Hutan Lindung dan Hutan Produksi) menyebutkan pengelolaannya langsung di bawah kendali Pemerintah Provinsi.

Sementara untuk kawasan hutan konservasi seperti Suaka Margasatwa Rawa Singkil menjadi domainnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Ketika ditanyakan mengenai peran pemerintah daerah terhadap pengelolaan kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi dan kawasan hutan konservasi yang terdapat di dalam wilayah Pemko Subulussalam, Ali menyebutkan bahwa pihaknya hanya sebatas koordinasi saja.

"Namun, kendati demikian nanti kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kementerian. Saya rasa kita bisa melakukan koordinasi seputar program-program pengelolaan kawasan hutan," kata Ali.

Lebih lanjut dikatakannya, sebagaimana beralaskan pada peraturan Kementerian bahwa Pemerintah Kota diberikan wewenang penuh untuk mengurusi kawasan Tahura.

"Saat ini kami tengah fokus mengkelola kawasan Tahura kita. Kita optimalkan dulu di sini. Sebab Tahura ini juga adalah bagian yang penting juga, dimana Tahura Lae Kombih yang kita miliki merupakan benteng terakhir konservasi Kayu Kapur Kamper Singkil (Drybalanops Aromatica)," katanya.[]

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://tagar.id/pemkab-subulussalam-kurang-peka-pengelolaan-hutan

Tagar #UnsubscribePersib Ramai di Twitter, Ada Apa? - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Tanda pagar atau tagar #UnsubscribePersib sedang ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Bahkan, tagar ini menjadi trending topic pada Senin (10/2/2020) malam WIB.

Kicauan warganet atau netizen dengan menyertakan tagar #UnsubscribePersib mulai bermunculan menyusul respons admin Twitter klub Persib dalam menjawab pertanyaan terkait live streaming laga uji coba Persib vs Barito Putera.

"Live Streaming di YouTube Persib TV t min?" tulis salah satu warganet dalam akun Twitter-nya.

Lalu, admin Twitter Persib menjawab dengan mengatakan bahwa laga uji coba akan tayang di saluran YouTube Persib TV apabila memenuhi satu syarat.

"Punten, sementara belum ada rencana. Tapi kalau besok (11/2/2020) jam 9 pagi subscriber YouTube PERSIB nembus 700k, bisa saja Live Streaming kita siapin," tulis admin akun Twitter Persib Bandung.

Baca juga: Menanti Tuah Wander Luiz dan Castillion di Lini Depan Persib

Baca juga: Resmi Dikontrak Persib, Wander Luiz Termotivasi Kecintaan Bobotoh

Jawaban tersebut sontak mengundang kekecewaan dan reaksi mengejutkan dari para warganet.

Bahkan, banyak netizen langsung mengunggah video yang menunjukkan aksi nyata tagar #UnsubscribePersib pada akun Twitter-nya masing-masing.

"Done ah #UnsubscribePersib," tulis akun @dayaat25, sambil menunjukkan video unsubsribe-nya.

Baca juga: Persib Vs Barito, Maung Bandung Akan Turunkan Komposisi Terbaik

Laga uji coba antara Persib vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (11/2/2020).

Bagi Maung Bandung, julukan Persib, laga melawan Barito Putera merupakan pertandingan uji coba keempat mereka dalam menyambut Liga 1 2020.

Sebelumnya, Persib telah menjajal kekuatan Selangor FA dan Hanoi FC pada turnamen pramusim bertajuk Asia Challenge 2020 di Malaysia.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts menilai bahwa Barito adalah tim yang tepat untuk mengukur kekuatan anak asuhnya menjelang gelaran Liga 1 2020.

"Ini akan menjadi laga untuk mengukur tim untuk membandingkan dengan Barito sebagai inspirasi menatap liga musim 2020," ucap Robert.

Let's block ads! (Why?)

https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/10/204205967/tagar-unsubscribepersib-ramai-di-twitter-ada-apa

Andre Rosiade Geram dengan Abu Janda dan Eko Kuntadhi - Tagar News

Jakarta - Anggota DPR Komisi VI Andre Rosiade nampak geram dengan perundungan siber atau bullying yang dilakukan pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda, Eko Kunthadi, Rudi S Kamri, dan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi.

Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, nama-nama di atas tidak merepresentasikan warga Sumatera Barat. Jadi, tak elok rasanya apabila Abu Janda Cs membully-nya terkait dugaan penjebakan pekerja seks komersial (PSK) berinisial NN di Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu. 

"Yang membully itu Eko Kuntadhi, Teddy Gusnaidi, Rudi Eskamiri, Permadi Arya (Abu Janda). Jangan klaim mereka bagian dari Sumatera Barat. Masyarakat Sumatera Barat dan Padang mayoritas mendukung saya," ujarnya saat dikonfirmasi Tagar, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.

Baca juga: Sandiaga Uno: Gerebek PSK Bukan Tugas Andre Rosiade

Selain itu, Andre mengaku tak gentar jika dirinya dilaporkan pihak lain hanya karena menggerebek PSK. Dia mengklaim tindakan yang dilakukannya saat itu mendapat dukungan penuh dari mayoritas warga Sumatera Barat.

"Kan sudah diproses di kepolisian, silakan saja cek di kepolisian. Yang pasti kalau ada yang laporin saya, silakan. Masyarakat Sumatera Barat mayoritas mendukung tindakan saya," katanya. 

Yang membully itu Eko Kuntadhi, Teddy Gusnaidi, Rudi Eskamiri, Permadi Arya (Abu Janda). Jangan klaim mereka bagian dari Sumatera Barat.

Andre menegaskan, meskipun tindakan menggerebek PSK yang dilakukan dia mendapat kecaman dari banyak pihak, menurutnya apabila ada yang melapor ke polisi tentunya patut dihormati. 

Yang jelas, lanjutnya, dia sedang menjalankan perbuatan yang baik, untuk mengerjakan perintah dan larangan Allah Swt.

"Itu hak masyarakat. Mau laporin ke Bareskrim (Polri) silakan, laporin ke MKD silahkan. Saya hormati hak masyarakat. Itu risiko perjuangan amar makruf nahi mungkar," ujarnya.

Baca juga: Andre Rosiade Dilaporkan Soal PSK, Polisi Menolak

Sebelumnya, DPP Jaringan Aktivis Indonesia (JAI) melaporkan Andre Rosiade ke Bareskrim Polri terkait penggerebekan terhadap pekerja PSK di Padang. Namun, laporan itu ditolak polisi.

Laporan itu dikembalikan kepolisian agar JAI melengkapi berkas terlebih dahulu. Kepolisian juga menyarankan agar laporan terhadap Andre ditujukan ke Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat selaku yuridiksi wilayah penggerebekan.

"Artinya baru secara follow up saja, baru kita tadi buat. Nanti, kita disuruh pembuktian secara rinci. Percakapan, pesan, video dan berkas seperti apa belum kita bawa sepenuhnya," kata Donny di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Senin, 10 Februari 2020.

Namun, Donny enggan menyebut laporannya atas Andre Rosiade ditolak kepolisian. Menurutnya, pihak kepolisian hanya memberikan saran untuk melengkapi bukti atas laporannya tersebut. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/andre-rosiade-geram-dengan-abu-janda-dan-eko-kuntadhi

Setiap Hari 3 Ribu Gelas Kopi di Warung Abdya Aceh - Tagar News

Aceh Barat Daya - Bisnis warung kopi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, semakin menjamur. Alasannya bisnis warung kopi sangat menjanjikan hal itu juga dari kebiasaan orang Aceh yang suka minum kopi sejak dulu.

Hambar rasanya bagi kebanyakan warga Aceh baik tua maupun muda jika dalam satu hari tidak meneguk campuran bubuk kopi dengan sedikit sentuhan gula manis. Warga Aceh biasanya menyerumput kopi di warung sambil berbicara bisnis, bekerja dan sekedar bersilaturahmi.

Tapi tidak tiap hari, angka itu hanya kopi dan sanger saja. Tapi kalau untuk semua jenis minuman yang kita jual disini, tentu malah lebih.

Pantauan Tagar, hampir saban hari tidak ada warung kopi di seputaran pusat Kota Blangpidie warung kopi yang sepi pengunjung. 

Seperti warung AW Kopi di Jalan Iskandar Muda, Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie kabupaten setempat dapat dikatakan menjadi salah satu warung terhits pilihan Tagar saat ini.

Bukan tanpa alasan, kepada Tagar, kasir AW Kopi, Muamar mengaku dalam satu hari kopi di warungnya terjual kurang lebih 3.000 gelas. Kopi dan sangger menjadi minuman yang sangat di buru dan menjadi yang terfavorit.

"Tapi tidak tiap hari, angka itu hanya kopi dan sanger saja. Tapi kalau untuk semua jenis minuman yang kita jual disini, tentu malah lebih," kata Muamar, Minggu, 9 Februari 2020 di Aceh.

Warung KopiWarung AW Kopi di Jalan Iskandar Muda, Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Sejauh ini menurut Muamar, minuman yang sangat diminati pelanggan meliputi kopi dan sanger. Kedua minuman ini terbuat dari bubuk kopi. Untuk Sanger, dibuat berbahan kopi, gula dan susu. "Dalam satu hari bubuk kopi bisa habis sampai 5 Kilogram," ujarnya.

Di AW Kopi, kata Muamar, selain kopi dan sanger dia juga menyediakan beberapa minuman lainnya, seperti SP, teh hijau panas, teh tarek dan beberapa minuman lainnya. Untuk makanan, disini juga menyediakan sarapan pagi beserta makanan ringan lainnya. Harga yang di patok sangat terjangkau.

"Harganya murah, kopi Rp 3.000 per gelas, sanger Rp 6.000," kata Muamar.

Aw Kopi menjadi salah satu warung yang nyaman, pelanggan yang datang terpantau dari berbagai elemen masyarakat. Tidak jarang anak muda nongkrong bersama untuk sekedar bermain game sambil mencicipi kopi.

Tempatnya pun mudah dijangkau sebab berada di pinggir jalan Nasional Blangpidie-Tapaktuan atau masyarakat bisa mencari pendopo bupati Abdya, sebab AW Kopi berada persis di samping pendopo atau satu baris dengan kediaman orang nomor satu di Abdya.

Para pejabat daerah setempat juga kerap terlihat bersantai di warung ini saat jam istirahat. Sejumlah fasilitas pendukung seperti Wifi gratis, toilet bersih, tempat ibadah dan aula untuk rapat menjadi nilai tambah untuk warung ini. Jadi, jika mengunjungi Abdya atau berkesempatan sekedar lewat, bersantai di AW Kopi dan tidak salahnya untuk dicoba. []

Baca juga: 

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://tagar.id/setiap-hari-3-ribu-gelas-kopi-di-warung-abdya-aceh

Virus Corona, Warga Arab Daftar Jadi Relawan Wuhan - Tagar News

Wuhan - Sejumlah warga dari negara-negara Arab ramai-ramai ingin mendaftar sebagai tenaga sukarelawan di Wuhan, China, sementara seorang pria beretnis Uighur Xinjiang menyumbangkan 11 ekor kudanya untuk membantu Pemerintah Provinsi Hubei mengatasi wabah virus corona.

"Saya seorang dokter. Saya bisa berbicara bahasa Arab, Mandarin, dan Inggris. Saya bisa membantu merawat pasien, memberikan informasi, dan melakukan apa saja," kata Ali Wari, warga negara Palestina, yang tinggal di Wuhan, Minggu, 9 Februari 2020.

Dia bersama teman-temannya dari negara Arab sedang menunggu izin dari pemerintah lokal untuk bisa menjadi tenaga sukarelawan. Pria yang bekerja di perusahaan teknologi informasi di kota yang menjadi episentrum 2019-nCoV itu menggalang dukungan dengan membuat grup Wechat (pesan instan yang sangat populer di China).

Grup Wechat yang diberi nama "Wuhan 2019-nCoV" itu memiliki anggota sekitar 480 orang dari negara-negara Arab yang kebanyakan bekerja di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut. "Awalnya, saya menerjemahkan dan menyebarkan informasi mengenai virus ini. Lalu banyak yang bergabung dalam grup," ucap Wari dikutip media resmi setempat.

Beberapa pekan yang lalu, Wari menerjemahkan dan menyebarkan informasi-informasi penting mengenai virus corona jenis baru itu, termasuk langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah setempat.

"Saya yakin virus ini bisa dikendalikan. Tapi banyak pelajar muda yang panik meskipun pihak kampus sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, saya akan menenangkan mereka seperti halnya seorang kakak," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Mohamad Khotib yang juga berasal dari Palestina meminta keluarganya bergabung dengan Wari. "Saya yakin ada solusi mengatasi wabah ini. Kami harus bekerja keras dan tidak kenal kata menyerah," tegasnya.

Beda lagi dengan Mohamad Asaad, kandidat doktor dari Mesir, yang sudah telanjur cinta dengan Kota Wuhan. "Saya sedih melihat kota yang gemerlap ini. Sekarang saatnya mendukung dan saling bekerja dengan baik. Karena itu, saya sebagai relawan telah mendarmabaktikan diri dan mendukung kawan-kawan China saya untuk mengatasi masa-masa yang sulit ini," katanya.

Dengan mengatasnamakan warga Arab, Wari telah mengajukan permohonan kepada Kantor Urusan Luar Negeri (FAO) Kota Wuhan agar diizinkan menjadi tenaga sukarelawan. "Saya ingin membantu apa yang bisa saya lakukan. Kami tinggal di Wuhan, makanya saya cinta kota ini," tutur Wari dikutip Xinhua.

Sementara itu, seorang warga beretnis Uigur Xinjiang, Ba Baintolle, menyumbangkan 11 ekor kudanya. Uang hasil penjualan 11 ekor kuda senilai 88.000 yuan atau sekitar Rp171,9 juta itu diberikan kepada Pemprov Hubei untuk mengatasi wabah virus mematikan.

Penggembala kuda itu tinggal di Kabupaten Wenquan, Daerah Otonomi Xinjiang. Kabupaten Tongcheng, Provinsi Hubei, setiap tahun menyumbangkan 300.000 yuan (Rp586 juta) kepada warga Wenquan untuk membangun infrastruktur, pengenalan teknologi, dan membangun sekolahan.

"Saya sangat sedih dengan berjangkitnya wabah di Hubei. Mereka banyak sekali bantu kami dan sekarang saatnya saya membantu mereka," ujar Baintolle dikutip China Daily.

Pria yang memiliki 400 ekor kuda dengan pendapatan sekitar 150.000 yuan (Rp293 juta) per tahun itu mengatakan bahwa kuda melambangkan keberanian dan ketangguhan. "Saya berharap masyarakat Hubei dengan gagah berani bisa menundukkan virus tersebut. Jangan menyerah. Hati saya bersamamu, meski jarak kita ribuan mil," ucapnya.

Data Komisi Kesehatan China (NHC) hingga Senin pagi menyebutkan bahwa jumlah kasus positif 2019-nCoV sebanyak 37.289, terduga (28.942), parah (6.188), meninggal (813), dan sembuh (2.900).

Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang kasus terbanyak di China dengan perincian, positif (29.631), meninggal (871), dan sembuh (1.795). []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/virus-corona-warga-arab-daftar-jadi-relawan-wuhan

GIPI: Travel Advice Australia Tak Ganggu Pariwisata - Tagar News

Jakarta - Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy optimistis pelaku usaha pelesir di Tanah Air tidak akan terlalu terpengaruh atas imbuan perjalanan (travel advice) yang dikeluarkan Australia kepada Indonesia. Nada positif itu dia sampaikan kepada Tagar, melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin 10 Februari 2020.

Menurut Didien, kondisi serupa sebenarnya sudah sering diberlakukan oleh Negara Kangguru sejak beberapa tahun silam. Akan tetapi, angka lalu lintas perjalanan warga dari kedua negara tergolong konsisten dari waktu ke waktu. "Walaupun begitu, biasanya kalau Australia mengeluarkan travel advice masyarakatnya tetap saja masuk ke Indonesia. Saya yakin bisa berjalan normal," kata dia.

Yang penting turis itu bisa liburan lama di Indonesia, jadi pilihnya yang murah-murah.

Meskipun demikian, dirinya tidak bisa memproyeksi lebih lanjut apakah keadaan serupa bakal terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, keputusan pemerintah Australia yang mengeluarkan travel advice saat ini didasarkan pada merebaknya virus corona yang baru pertama kali terjadi. "Cuma isu sekarang kan corona, kita belum tahu dampak seperti apa lanjutannya," tutur Didien.

Dalam catatan Didien, warga Australia yang berlibur ke Indonesia umumnya memilih fasilitas menengah ketimbang layanan kelas premium. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperpanjang waktu pelesir yang bisa mencapai lebih dari satu pekan. "Yang penting turis itu bisa liburan lama di Indonesia, jadi pilihnya yang murah-murah. Mereka bisa stay delapan sampai sembilan hari setiap datang," ucapnya.

Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan asal Australia sepanjang Desember 2019 sebanyak 125.000 kunjungan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan November 2019 dengan 116.000 kunjungan. Adapun, target pemerintah untuk wisman asal Australia pada sepanjang tahun lalu mencapai 1,5 juta kunjungan.

BPS(Foto: Wikipedia/BPS).

Peringatan travel advice merupakan hal yang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa.

BPS juga menyebut bahwa rerata uang yang dihabiskan turis asing, termasuk Australia, selama datang ke Indonesia sebesar 1.170 dolar Amerika Serikat (AS) per kunjungan. Artinya, apabila terdapat 1,5 juta turis yang datang ke Tanah Air, maka terdapat 1,75 miliar dolar AS potensi devisa yang bisa terserap di dalam negeri. Besaran tersebut setara dengan Rp 23,86 triliun (kurs Rp 13.600) kapasitas ekonomi yang dapat bergerak di Indonesia.

Sebelumnya pengamat penerbangan Alvin Lie menilai, keputusan pemerintah Australia yang mengeluarkan travel advice ke Indonesia bukan sebuah hal yang perlu dikhawatirkan. Menurut dia, pemberlakuan imbauan perjalanan tersebut tidak akan terlalu berpengaruh terhadap Indonesia, khususnya dunia aviasi (penerbangan) di dalam negeri. "Peringatan travel advisory ini merupakan hal yang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa," katanya kepada Tagar, Senin 10 Februari 2020.

Alvin menambahkan, peringatan bepergian tersebut bukan hanya disematkan kepada Indonesia, tetapi juga pada sejumlah negara di kawasan, seperti Singapura, China, dan Hongkong. Malahan, status Indonesia sebenarnya lebih baik dengan predikat kuning (sebelumnya hijau), ketimbang mayoritas negara Asia Timur yang berstatus oranye dan merah.[]

Baca Juga:

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/gipi-travel-advice-australia-tak-ganggu-pariwisata

Sunday, February 9, 2020

Abaikan Larangan Anak, Nelayan di NTT Tenggelam - Tagar News

Manggarai Barat - Kronologis tenggelamnya Ansrudin, 35 tahun, seorang nelayan dari desa Papagarang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggalkan cerita pilu bagi kedua buah hati yang dikunjunginya di pulau Rinca.

Ansrudin yang tenggelam di Pulau Rinca ditemukan meninggal dunia, Minggu, 9 Februari 2020. Sebelum tenggelam, anaknya sempat melarang agar tidah usah kembali ke Papagarang.

Korban datang ke Pulau Rinca untuk membeli es batu untuk cumi tangkapannya sekaligus memberi uang kepada anaknya.

Kata Iptu Ridwan, Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat menagatakan korban pergi ke pulau Rinca untuk membeli es batu dan menemui kedua putrinya.

Ia mengatakan, menurut keterangan anak korban Lulu, 12 tahun, bahwa sekitar pukul 07.30 wita korban datang ke pulau Rinca menggunakan perahu Nyamba dan membawa cumi basah hasil tangkapan malam hari.

"Korban datang ke Pulau Rinca untuk membeli es batu untuk cumi tangkapannya sekaligus memberi uang kepada anaknya yang bersekolah di Pulau Rinca atas nama Lulu dan Mayu," ujar Iptu Ridwan dalam pesan WhatsAppnya kepada Tagar.

Lebih labjut Ridwan menjelaskan, setelah korban membeli es batu korban langsung berangkat ke pulau Papagarang, namun karena cuaca buruk maka kedua putrinya meminta agar korban tidak usah kembali ke Papagarang dalam kondisi hujan lebat dan angin kencang.

Kendati demikian, kata dia, korban mengabaikan larangan kedua putrinya dan tetap nekad melanjutkan perjalanan pulang ke Papagarang dalam kondisi cuaca buruk.

Dikatakannya, sekitar pukul 12.30 wita warga kampung pulau Rinca melihat perahu yang tenggelam di perairan kampung pulau Rinca dan warga langsung menuju ke perahu tersebut dan meilihat ada korban berada didalam perahu tersebut.

Ia menambahkan, korban tenggelam diantara perairan pulau Kalong Rinca dan Pulau Rinca, dan setelah tenggelam perahu tersebut tersert arus menuju kampung pulau Rinca

"Polres Mabar sudah mengevakuasi korbam dan saat ini jenazah korban disemayamkan di rumah duka desa Papagarang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat," tutup Ridwan. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/abaikan-larangan-anak-nelayan-di-ntt-tenggelam

Pelaku Pembusuran di Makassar Menyerahkan Diri - Tagar News

Makassar - Mawang pelaku pembusuran (Panah) dan pembacokan yang menyebabkan Ali, 30 tahun meninggal dunia bersama istri Ali, Irma mengalami luka tebas, akhirnya diringkus pihak kepolisian, Minggu 9 Februari 2020, malam.

Pelaku yang merupakan residivis dalam kasus pencurian ini setelah melakukan aksi kejahatannya langsung melarikan diri. Namun, pihak keluarganya membawa Mawang ke pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Pelaku menyerahkan diri. Keluarganya yang bawa ke Polda Sulsel.

Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi Senin 11 Februari 2020.

"Iya benar pelaku pembusuran dan pembacokan terhadap pasangan suami istri sudah diamankan," kata Indratmoko kepada Tagar, Senin 10 Februari 2020.

Indratmoko menerangkan, bahwa pelaku ini diamankan setelah pihak keluarganya membawa Mawang ke pihak berwajib untuk menyerahkan diri.

"Pelaku menyerahkan diri. Keluarganya yang bawa ke Polda Sulsel," tuturnya.

Kendati demikian, Indratmoko tak banyak menjelaskan terkait motif pelaku menghabisi nyawa Ali yang baru tiba di Makassar bersama istri korban, Irma, lantaran Mawang saat ini masih berada di Polda Sulsel.

"Masih di polda. Jadi kita belum tau motifnya dan belum diserahkan ke kita," ungkapnya.

Sebelumnya, Pasangan suami istri di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban pembusuran yang dilakukan oleh orang tak dikenal hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia di rumah sakit, Sabtu 8 Februari 2020, malam.

Pasutri ini diketahui bernama, Ali, berusia 30 tahun dan Irma, 25 tahun, dibusur oleh OTK saat berada di belakang rumahnya Jalan Kemauan, Kelurahan Barabaraya Utara, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel.

Akibat pembusuran tersebut menyebabkan Ali meninggal dunia setelah terkena anak panah di bagian dada, sehingga warga yang berada di lokasi kejadian melarikan Ali ke rumah sakit. Namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Sedangkan istri korban saat ini masih dalam perawatan medis akibat menderita luka tebasan yang mengenai bagian tangganya. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/pelaku-pembusuran-di-makassar-menyerahkan-diri

Film Indonesia yang Bertemakan Korupsi - Tagar News

Jakarta - Kasus korupsi yang masih terus terjadi dan kian masif mendorong kalangan penggiat anti korupsi di Indonesia menggarap film bertema tentang korupsi.

Peristiwa korupsi yang diangkat menjadi film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi sehari-hari di sekitar kita. Selain menghibur para penonton, film ini sekaligus mengkampanyekan rasa anti korupsi.

Berikut Tagar merangkum film Indonesia yang mengangkat tema tentang korupsi.

1. Kita Versus Korupsi

Film non komersial berjudul Kita Versus Korupsi merupakan hasil kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Transparency International Indonesia Anti Corruption Information Centre (ACIC). 

Film produksi tahun 2012 ini merupakan konsep film pendek yang di dalamnya terdapat empat sub judul film dan masing-masing memiliki cerita dan sutradara yang berbeda. 

Film ini merupakan antologi dari cerita-cerita terbaik dari sayembara yang diselenggarakan KPK, tapi tetap satu tujuan yang sama yaitu melawan korupsi. 

Kita Versus Korupsi adalah induk judul film dari empat sub judul. Berikut sub judul film tersebut. 

Poster Film Kita Versus KorupsiPoster Film Kita Versus Korupsi. (Foto: Instagram/film_serialtv)

- Rumah Perkara

Film berjudul Rumah Perkara disutradarai Emil Herardi. Dalam film ini berkisah tentang seorang lurah bernama Yatna diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana yang menjual tanahwarga  desanya kepada seorang pengusaha untuk dijadikan lapangan golf.

Dalam cerita film tersebut, Yatna sebelum menjadi lurah berjanji dalam kampanye akan menciptakan kesejahteraan warganya, mengurangi kemiskinan, menciptakan tempat tinggal yang layak serta melindungi warganya dari berbagai ancaman.

Akan tetapi, setelah dia menjadi lurah keadaan tidak sesuai janji. Lurah Yatna malah menggusur rumah warga demi pembangunan lapangan golf di desanya.

Kemudian, ada seorang warga bernama Ella yang diperankan Ranggani Puspandya yang menolak rumahnya digusur untuk lapangan golf. Ella mengancam akan membuka dan menyebarkan hubungan gelapnya dengan Lurah Yatna. 

Konflik makin menjadi ketika Lurah Yatna memerintahkan orang suruhannya untuk membakar rumah Ella. 

- Aku Padamu

Aku Padamu adalah karya sutradara Lasja F. Susanto menjadi segmen kedua dari film Kita Versus Korupsi.

Menceritakan tentang sejoli bernama Vano (Nicholas Saputra) dan Laras (Revalina S Temat) yang ingin menikah tanpa sepengetahuan orang tua dari sang wanita.

Namun keinginan mereka terhambat lantaran urusan kartu keluarga. Calo menjadi pilihan Vano untuk mempercepat permasalahan tersebut.

Tetapi hal tersebut terkendala oleh sosok Laras yang anti suap yang diwariskan oleh guru honorer panutannya saat sekolah dasar (SD) yang diperankan Ringgo Agus Rahman.

Seorang guru honorer yang rela hidup susah sehingga akhir hidupnya karena tidak mau membayar uang pelicin kepada ayah Laras, yang ternyata sang kepala sekolah, sehingga dia tidak diangkat menjadi guru tetap.

Kondisi kontras inilah yang menjadi kekuatan dalam film yang digarap oleh Lasja.

- Selamat Siang Risa

Film dari araham Ine Febriyanti ini bercerita tentang seorang penjaga gudang bernama Arwoko diperankan Tora Sudiro yang tengah dilanda kesulitan ekonomi.

Kebimbangan terjadi pada Arwoko ketika berhadapan dengan korupsi yaitu sebuah tawaran dari penimbun beras untuk menggunakan gudangnya yang saat itu sedang kosong, terlebih seluruh teman-teman dan atasannya telah menerima tawaran tersebut.

Pegolakan batin yang dialami oleh Arwoko digambarkan dengan baik dan penuh emosi. Pada akhir cerita film, Arwoko menolak tawaran korupsi tersebut

- Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa

Film yang disutradarai oleh Chairun Nissa ini memiliki gaya mockumentary yang mengisahkan kehidupan sehari-hari siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) pada masa kini dengan segala kehebohan dan keceriaanya.

Modus korupsi direkam yang oleh Gita (Alexandra Natasha) dengan bekal sebuah kamera menjadi konfik dalam film ini. Kasus tersebut bermodus penjualan buku paket yang memengaruhi nilai siswa sesuai dengan baik-buruknya pembelian.

Tidak hanya itu, obrolan-obrolan mengenai buku paket yang dilakukan teman-temannya, Ola (Siska Selvi Dawsen) dan Eci (Nasha Abigail) menguak kasus korupsi lainnya yang sudah dianggap biasa.

2. Sebelum Pagi Terulang Kembali

Film Sebelum Pagi Terulang Kembali yang tayang pada 8 Mei 2014 didedikasi untuk pejuang anti korupsi, penegak hukum, serta seluruh rakyat Indonesia yang tidak ingin melihat negeri ini makin terpuruk karena korupsi.

Dalam film ini mengisahkan pasangan suami istri yang memiliki tiga anak yang sedang bergelut dengan masalah mereka masing-masing.

Poster FIlm Sebelum Pagi Terulang KembaliPoster FIlm Sebelum Pagi Terulang Kembali. (Foto: filmnasional)

Sang ayah bernama Yan (Alex Koman) berlatar belakang pejabat jujur dan berintegritas tinggi di Kementrian Perhubungan (Kemenhub), serta sang ibu bernama Ratna (Nungki Kusumastuti) sebagai seorang dosen filsafat.

Anak-anak mereka diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana sebagai anak sulung bernama Firman, seorang pengangguran yang kembali ke rumah orang tuanya pasca bercerai.

Fauzi Baadila sebagai anak kedua bernama Satria, kontraktor yang cerdas dan mandiri sejak belia, serta Adinia Wirasti sebagai anak bungsu bernama Dian yang sedang menyiapkan pernikahan dengan Hasan (Ibnu Jamil), seorang anggota DPR yang masih muda dan menjanjikan masa depan cerah, serta nenek mereka yang diperankan oleh Maria Oentoe yang bisak dan masih rajin menitipkan kue buatannya ke resto setiap pagi.

Masalah mulai terjadi ketika Hasan bersama rekannya di DPR mengatur tender pembangunan pelabuhan untuk dimenangkan oleh Satria yang menjadi calon kakak iparnya.

Akan tetapi, di sisi lain Satria merasa layak mendapatkan jalan pintas memenangkan proyek karena dia punya kapabilitas dan pengetahuan memadai untuk menggarap proyek itu.

Namun, konsekuensi yang harus dihadapi Satria yaitu harus menyuap atasan Yan di kementrian, tanpa sepengetahuan ayahnya.

Hal ini tentu bisa mencoreng reputasi nama baik ayahnya di tempat kerjanya sendiri, akan tetapi di sisi lain Satria mampu menolong kakaknya yang menganggur, neneknya yang sakit, serta sang ibu.

Naskah cerita film yang disupervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengingatkan jika korupsi menjadi kejahatan yang sangat dekat dengan serta mudah dialami siapapun.

Film ini dibuat tentunya sebagai bagian dari kampanye anti korupsi. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/film-indonesia-yang-bertemakan-korupsi