Pages

Sunday, December 22, 2019

5 Kejadian Paling Viral Tahun 2019 di Jakarta dan Sekitarnya - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah peristiwa yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya menjadi sorotan dan perhatian publik sepanjang tahun 2019.

Sebagian besar peristiwa itu menjadi sorotan karena terekam dalam video dan viral di media sosial.

Tak hanya masyarakat biasa, namun sejumlah peristiwa viral juga ada yang melibatkan polisi hingga pegawai instansi pemerintahan.

Berikut 5 kejadian paling viral di Jakarta dan sekitarnya:

1. Heboh Video Dugaan Pembiusan Perempuan

Pada Jumat (15/3/2019) malam, viral di sejumlah media sosial sebuah video yang memperlihatkan dua perempuan cekcok di suatu pusat perbelanjaan.

Berdasarkan video itu, cekcok antar dua perempuan iu terjadi karena salah satu perempuan di video itu berinisial SDE hendak dibius oleh satu perempuan lainnya inisial SJ.

"Baru dapet video modus pembiusan cewek di salah satu wc umum mall di Jakarta. Dan yang bikin kaget pelakunya ternyata cewek juga. Untung korbannya selamat dan langsung narik tas pelaku. Duh, please be safe everyone. Please aware sama siapapun, even cewek juga. Scary AF!" tulis pengunggah video dengan nama akun Twitter @mommy_elzar.

Baca juga: Pelaku Keributan Pembiusan di WTC Mangga Dua Bawa Jarum Suntik dan Pisau

Diketahui kedua perempuan itu cekcok di WTC Mangga Dua dan SJ membawa pisau dapur dan jarum suntik di dalam tasnya.

Kejadian itu pun diklarifikasi polisi.

Kapolsek Pademangan Kompol Julianthy mengatakan, tak ada aksi pembiusan yang akan dilakukan sebagaimana yang terlihat dalam video tersebut.

Adapun suntikan yang didibawa SJ merupakan barang dagangan usaha onlinenya. Pisau dapur yang dibawa pun bukan digunakan untuk menyerang SDE.

Julianthy menambahkan, SJ memang sempat menyekap SDE. Namun, tidak membiusnya.

SDE berhasil lepas dari sekapan SJ karena berusaha melawannya dan berujung percekcokan.

Hasil penyelidikan polisi, percekcokan SJ dan SDE ialah dipicu konflik cinta segitiga.

SJ menyekap SDE karena cemburu pasalnya dia memiliki hubungan special dengan suami SDE.

“Yang bersangkutan atas bujukan dari suami korban dan suami si pelaku tidak membuat laporan dan dituangkan dalam surat pernyataan,” kata Julianthy dalam konferensi pers di Mapolsek Pademangan, Sabtu (16/3/2019).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Isu Pembiusan dan Cekcok Dua Perempuan di Mangga Dua

Kasus itu pun berakhir damai di antara kedua belah pihak.

2. Viral, Polisi Marahi Pedagang Nasi Bebek Karena Diminta Bayar Teh Rp 1.000

Video seorang pria marahi penjual nasi bebek karena teh hangat Rp 1.000 viral di media sosial, Selasa (25/6/2019).Instagram @lambe_turah Video seorang pria marahi penjual nasi bebek karena teh hangat Rp 1.000 viral di media sosial, Selasa (25/6/2019).

Viral video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria memarahi pedagang nasi bebek di Jalan Kaliabang, Kota Bekasi.

Dalam video itu terlihat pria tersebut marah karena diminta bayar teh seharga Rp 1.000.

“Dagang aja di sini numpang gratis, minum bayar loh," ucap pria tersebut dalam video itu.

Pria yang mengaku sebagai aparat kepolisian itu juga sempat mengancam mengusir pedagang tersebut.

Baca juga: Viral Oknum Polisi Marahi Pedagang Nasi Bebek karena Diminta Bayar Teh Rp 1.000

“Apa gue usir sekarang, ngerti enggak? Makan kok minum bayar, makan tuh harus ada minum di mana pun, di Padang juga juga ada minum. Kecuali minum ini (menunjuk kemasan air mineral) harus bayar, ngerti enggak," ucap pria itu dengan suara keras.

Dimarahi dengan nada keras, pedagang nasi bebek itu hanya diam dan tidak melawan.

Saat dikonfirmasi, pedagang itu mengaku bahwa yang ada di video tersebut memang dirinya. Dia juga tidak mengetahui siapa yang merekam dan menyebarkan video itu ke media sosial.

“Sudah ditonton videonya? Ya (karena teh hangat Rp 1.000). Memang gara-gara itu," kata penjual nasi bebek yang tak mau disebutkan identitasnya, Senin (24/6/2019).

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto membenarkan bahwa pria yang marahi pedagang nasi bebek itu seorang anggota polisi bernama Aiptu Mursid. Mursid diberikan sanksi hormat bendera di Mapolres Metro Bekasi Kota karena perbuatannya.

"Tindakan disiplin dan tindakan fisik, salah satunya (hormat bendera)," kata Indarto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: 3 Fakta Polisi Marahi Penjual Nasi Bebek karena Teh Hangat Rp 1.000

 

3. Viral, Video Pria Gendong Jenazah Bocah 9 Tahun

Supriyadi, Paman yang menggendong jenazah keponakan di Puskesmas Cikokol, TangerangKOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Supriyadi, Paman yang menggendong jenazah keponakan di Puskesmas Cikokol, Tangerang

Supriyadi (40) viral di media sosial karena video yang memperlihatkannya sedang menggendong jenazah keponakannya bernama Husen (9) dengan berjalan kaki keluar dari Puskesmas Cikokol, Tangerang.

Dia mengangkat jenazah Husen karena ditolak pihak puskesmas menggunakan ambulans puskesmas untuk membawa jenazah Husen.

Adapun Husen meninggal dunia karena hanyut di Kali Cisadane. Pihak puskesmas menolak memberikan jasa ambulans karena hanya diperuntukkan untuk pasien sakit.

Baca juga: Viral, Pria Gendong Jenazah karena Ambulans Puskesmas Tak Bisa Dipakai, Begini Cerita Lengkapnya

"Enggak masalah, kalau puskesmas kan melaksanakan prosedur kerja karena dia ada aturan, dia menjelaskan itu untuk membawa pasien," kata Supriyadi, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (25/8/2019).

Supriyadi menambahkan, pihak puskesmas sudah mengusahakan agar jenazah Husen bisa dibawa ambulans lainnya dengan memberikan sejumlah nomor telepon yang bisa dihubungi.

Namun, Supriyadi sulit menghubungi nomor-nomor telepon yang diberikan. Sehingga karena hari semakin sore, Supriyadi pun terpaksa menggendong jenazah Husen menuju rumah duka.

Salah satu warga akhirnya ada yang menawarkan untuk membawa jenazah Husen dengan mobilnya. Pada pukul 22.00 WIB, jenazah disalatkan dan dimakamkan oleh keluarga.

Peristiwa itu mendapat perhatian dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Dia langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk mengubah Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan ambulans.

"Saya perintahkan untuk segera diubah SOP-nya dan disosialisasikan karena untuk kepentingan masyarakat dan emergency," kata Arief saat dihubungi, Minggu (25/8/2019).

Baca juga: 6 Fakta Peristiwa Pria Gendong Jenazah Keponakan di Puskesmas Cikokol

Dia juga mengonfirmasi peristiwa itu kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Keterangan dari Dinkes, memang ambulans Puskesmas Cikokol hanya untuk pasien sakit dan tidak boleh untuk jenazah.

4. Viral, Tukang Bakso Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Penangkapan seorang pemuda di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, terekam kamera CCTV (Facebook Kabar Viral Borneo)- Penangkapan seorang pemuda di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, terekam kamera CCTV (Facebook Kabar Viral Borneo)

Pada 5 November 2019, seorang tukang bakso bernama Ade Gunawan menjadi korban salah tangkap polisi kasus peredaran narkoba di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.

Video salah tangkap Ade beredar viral di media sosial. Dalam video itu, Ade yang baru selesai berjualan bakso keliling sedang numpang wifi di depan Warung Marmo, Perumahan Mutiara Taman Palm Blok B, Kelurahan Cengkareng Barat, pukul 23.00 WIB.

Kemudian, datang polisi menodongkan senjata laras panjang di kepalanya. Dia pun kaget dan langsung diikat dan diborgol polisi.

Baca juga: Kena Salah Tangkap, Pemuda Ini Ternyata Tukang Bakso yang Numpang WiFi

"Mana barang kamu? Ini barang kamu kan?" kata Ade menirukan suara polisi, saat ditemui di Polsek Cengkareng, Senin (11/10/2019).

"Tidak Pak, bukan Pak. Bukan punya saya, Pak. Saya cuma numpang Wi-Fi, Pak," ucap Ade seraya memohon ampun.

Ade sudah jawab sejujur-jujurnya kepada polisi bahwa bungkus rokok berisi narkoba yang berada di dekatnya bukan miliknya. Namun, dirinya tetap dibawa ke Mapolsek Cengkareng untuk diperiksa.

Di Mapolsek Cengkareng, Ade diinterogasi polisi. Dia juga mengaku tidak mengenal dua pelaku lainnya yang telah diamankan polisi sebelumnya.

Setelah itu, dia lakukan tes urine dan ponselnya diperiksa. Pada akhirnya dia tidak terbukti bersalah dan dibebaskan polisi kurang daru 1x24 jam.

Sementara itu, Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri mengatakan, polisi tak berniat menjebak Ade yang merupakan tukang bakso.

Baca juga: Polisi Bantah Tuduhan Salah Tangkap hingga Jebakan dalam Penangkapan Pemuda di Tegal Alur

"Dari keluarga sudah membuat surat pernyataan bahwa dia memaklumi dan itu tidak ada unsur penjebakan dan tidak ada apa. Ternyata setelah kami periksa, dia sedang cari wi-fi gratis. Dan belum sampai 24 jam sudah kami pulangkan dan didampingi keluarganya juga," ujar Khoiri, Kamis (7/11/2019).

5. Viral PPSU Direndam di Got

Beredar video berisi sekumpulan orang berbaris di dalam saluran air. Tampak pria berseragam ASN berdiri di tepi saluran dan memberi instruksi. Kejadian dalam video ini ternyata terjadi di Jelambar, Jakarta Barat. Beredar video berisi sekumpulan orang berbaris di dalam saluran air. Tampak pria berseragam ASN berdiri di tepi saluran dan memberi instruksi. Kejadian dalam video ini ternyata terjadi di Jelambar, Jakarta Barat.

Viral di media sosial pegawai honorer K-2, PPSU Kelurahan Jelambar, Grogor Petamburan, Jakarta Barat, direndam di got.

Dalam video itu, terlihat para PPSU berendam di saluran air yang kotor dan saling memijat pundak satu sama lain. Tampak juga sejumlah pegawai berpakaian dinas memberikan instruksi.

Baca juga: Empat Fakta PPSU Jelambar yang Disuruh Berendam di Saluran Air untuk Perpanjang Kontrak

Terkait hal itu, Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) DKI Jakarta Nur Baitih mengatakan, para petugas PPSU itu direndam di saluran air yang kotor untuk jalani tes perpanjangan kontrak.

Dia menilai cara tes perpanjang kontrak itu tidak manusiawi.

"Benar yang di video itu adalah honorer DKI yang akan melakukan perpanjangan kontrak di 2020 atau istilah di DKI pekerja PJLP (penyedia jasa lainnya perorangan). Yang di got itu adalah PPSU Kelurahan Jelambar," ujar Nur, Sabtu (14/12/2019).

Atas kasus tersebut, Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo diperiksa Inspektorat DKI Jakarta.

Setelah lakukan pemeriksaan dan penelusuran terkait kasus tersebut. Inspektorat DKI Jakarta menyebut bahwa lurah melalaikan instruksi Wali Kota Jakarta Barat terkait seleksi petugas PPSU di kelurahannya.

Lurah juga dianggap mengabaikan surat edaran Sekda DKI Jakarta soal tes penguasaan atau lapangan tidak perlu diujikan lagi kepasa PPSU yang akan memperpanjang kontrak.

Baca juga: Dinonaktfikan karena Kasus PPSU Masuk Got, Lurah Jelambar: Itu Hal Wajar

"Ini salah satu kelalaiannya, karena dia tidak paham betul SE sekda itu, kemudian dia tetap juga melakukan tes, dan tesnya tidak layaklah seperti itu. Oleh karena itu, ini diduga melampaui kewenangan," kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, Senin (16/12/2019).

Pada akhirnya Lurah Jelambar diberhentikan sementara dari jabatannya dan dikenakan sanksi.

"Kebiasaan-kebiasaan apa pun ya, yang dilakukan di mana pun, walaupun sudah berkali-kali, kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban, tidak boleh dilaksanakan dan akan diberi sanksi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.

Let's block ads! (Why?)

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/22/15561181/5-kejadian-paling-viral-tahun-2019-di-jakarta-dan-sekitarnya?page=all

No comments:

Post a Comment