Jakarta - Siapa bilang aksi protes selalu dipenuhi dengan teriakan lantang, seruan kencang, hingga tindakan anarkistis? Di sejumlah wilayah, demonstrasi sempat dilakukan dengan tindakan yang menarik dan jenaka. Berikut Tagar sajikan aksi protes dengan beragam cara yang unik
1. Diarak Pakai Pakaian Wanita
Peristiwa unik terjadi di salah satu negara yang terletak di Amerika Utara, Meksiko. Wali Kota Meksiko Javier Jimenez dihukum warganya karena tak menepati janji. Namun, bukan tindakan anarkistis melainkan diarak kelililing kota memakai pakaian wanita.
Dilansir dari Fox News, Jimenez diarak oleh warga Huixtan Meksiko dengan dipaksa mengenakan pakaian wanita pada 31 Juli 2019. Saat diarak, ia mengenakan setelan rok panjang hitam dipadu blus putih berenda dengan motif bunga.
Ia kemudian berjalan di depan penduduk San Andres Puerto Rico yang berada di wilayah Huixtan, negara bagian Chiapas, Meksiko Selatan.
Jimenez tak sendirian, dalam arak-arakan tersebut ia ditemani oleh Luis Ton yang mengenakan gaun merah muda dengan motif polkadot putih. Luis Ton adalah pejabat pemerintah yang dianggap tak banyak berkontribusi untuk daerahnya.
Baca juga: Lima Keunikan Banyuwangi
Kejadian ini bermula ketika Jimanes luput membayar janjinya saat berkampanye. Ketika pemilihan Wali Kota, ia berjanji untuk mengalokasikan dana sebesar 3 juta peso atau sekitar Rp 2,1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur kota.
2. Demo Meminta Jodoh
Pada 22 Januari 2016, aksi demonstrasi dilakukan oleh dua orang warga Bandung, Jawa Barat. Salah satunya adalah vokalis band Jasad, Mohamad Rohman atau yang lebih dikenal Man Jasad.
Dalam tuntutannya, mereka meminta Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil segera memberikan jodoh yang layak bagi mereka. Demo ini juga bertujuan untuk menyuarakan hati para jomblo di Bandung yang belum menemukan pasangan.
3. Demo Egrang Sejauh 551 Km
2015 lalu, seorang pria bernama Yudi Karyono melakukan aksi protes dengan berjalan menggunakan egrang dari Yogyakarta ke Jakarta. Ia menempuh jarak sejauh 551 kilometer selama 20 hari.
Menurutnya, ia melakukan aksi itu sebagai pesan untuk melestarikan permainan tradisional. Tak hanya sekali, ia juga tercatat pernah melakukan aksinya itu kembali setahun kemudian. Aksi keduanya ia lakukan dengan menempuh jarak 330 kilometer dari Yogyakarta menuju Surabaya selama 18 hari.
Setibanya di Surabaya, ia bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Ia juga memberikan sepasang egrang dan berpesan untuk selalu melestarikan budaya.
Baca juga: Ada yang Unik di Sarung Fest 2019, Kaum Difabel Bergaya Layaknya Model
No comments:
Post a Comment