Kendaraan melintas di depan Grand Inna Hotels & Resorts, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu, 7 Agustus 2019. Di sini aka digelar Kongres PDI Perjuangan, 8-11 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)
Denpasar, Bali - H-1 menjelang Kongres ke-5 PDI Perjuangan di Bali yang akan berlangsung tanggal 8-11 Agustus, panitia kongres di lokasi acara tampak melakukan sejumlah persiapan terakhir pada Rabu, 7 Agustus 2019.
Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDIP Wayan Koster saat meninjau finishing touch persiapan sempat mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak langsung maupun tidak langsung yang turut men-support kesuksesan acara yang dipusatkan di salah satu hotel tertua di Bali, Grand Inna Hotels & Resorts, Sanur.
Selain itu Koster juga mengungkapkan bahwa kongres ini bakal menonjolkan budaya Nusantara. Selain itu selama acara berlangsung tak ada penggunaan sampah sekali pakai.
"Dalam kongres itu berlangsung dengan ramah lingkungan, nggak boleh ada bahan plastik sekali pakai dan bermuansa budaya nasional," ujar Koster saat ditemui Tagar di lokasi acara, Rabu, 7 Agustus 2019.
Ia juga mengatakan pihaknya tak menggunakan dekorasi berbahan stereoform dan gelas berbahan plastik sekali pakai. Maka setiap peserta kongres akan disediakan sebuah tumbler yang bisa diisi ulang. Akan disiapkan lebih dari 50 titik galon air untuk para peserta.
"Semua bahan dekorasi menggunakan bahan alami, tak ada stereoform. Tetapi dari janur. Justru jauh lebih hidup. Jadi betul-betul ramah lingkungan," kata Koster.
Atmosfer budaya yang kental juga nampak pada dekorasi di luar maupun dalam hotel, dengan penjor penjor mulai dari lorong hotel maupun jalan masuk hotel hingga pintu masuk setiap ruangan yang dipergunakan untuk meeting acara.
Semua bahan dekorasi menggunakan bahan alami, tak ada stereoform. Tetapi dari janur. Justru jauh lebih hidup. Jadi betul-betul ramah lingkungan.
Koster memastikan budaya nusantara bakal menjadi salah satu ciri khas acara kongres. Atraksi budaya tiap daerah bakal diramu jadi hiburan selama kongres berlangsung.
Komitmen terhadap lingkungan ini sejalan dengan filsafat dasar kehidupan masyarakat Bali, Tri Hita Karana. Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang menjaga seuruh keseimbangan alam raya seisinya.
Pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya.
Dalam kongres ini total undangan, utusan, dan peninjau pada saat pembukaan berjumlah sekitar 2.200 yang berasal dari DPP Partai, DPD Partai (Ketua, Sekretaris, Bendahara), DPC Partai dan (Ketua, Sekretaris, Bendahara).
Selain sebagai peristiwa politik, kongres V PDIP adalah juga peristiwa kebudayaan demi membangun sebuah nation dan character building. Oleh karenanya akan banyak pentas seni yang akan ditampilkan di dalam kongres nanti. Sudah ada beberapa yang mengajukan pendaftaran. Seperti seniman dari Banyuwangi, Yogyakarta, NTT dan Jawa Barat.
Di luar itu, PDIP juga menjaga suasana kerakyatan di kongres dengan hadirnya unsur penggembira dari seluruh Indonesia. Hingga saat ini yang mendaftar sudah mencapai 15 ribuan orang.Kemeriahan bendera dan baliho partai sudah tampak di wilayah Sanur hingga Badung. []
Baca juga
No comments:
Post a Comment