"Kita merespons cepat kejadian di media sosial. Kami juga berterima kasih kepada media sosial yang mem-viral-kan yang mungkin sempat kita ketahui," kata Kapolsek Tegalsari Rendy Surya Aditama saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/8/2019).
"Dan Alhamdulillah dengan respons yang cepat kerjasama yang baik antara masyarakat dan kepolisian akhirnya masalah ini terungkap. Sebenarnya masalah ini adalah masalah keluarga," imbuhnya.
Anak yang menendang kepala ibu kandungnya itu diketahui berinisial AP, warga Jalan Kedondong, Tegalsari. Rendy menjelaskan, yang bersangkutan kesal karena sang ibu tidak memberinya uang yang ia inginkan.
"Saat itu tidak dituruti keinginannya oleh ibunya. Dari pengakuan kakaknya, saat itu tidak memiliki uang kepada yang bersangkutan. Sehingga yang bersangkutan khilaf dan melakukan tindakan yang emosional," terang Rendy.
Rendy menambahkan, kasus kekerasan tersebut kemudian diselesaikan dengan cara mediasi sesuai permintaan orang tua pelaku.
"Atas permintaan ibunya yang saat ini sedang sakit keras. Permohonan dari ibunya dan keluarganya hanya dimediasi secara kekeluargaan," papar Rendy.
"Karena ini ranahnya kekeluargaan, jadi kami dari pihak Polsek mengundang dari pihak DP5A (Pemkot Surabaya). Kemudian dari warga dan kecamatan seluruh keluarganya kita undang ke sini kita mediasi. Agar permasalahn ini selesai dan tidak terjadi di kemudian hari," tambahnya.
Setelah mediasi dengan pihak keluarga, pelaku akhirnya diminta membuat surat pernyataan bermaterai agar kejadian serupa tidak terulang. Tak hanya itu, pelaku juga dalam pengawasan Bhabinkamtibmas Polsek Tegalsari.
"Pelaku atau AP ini akan diawasi oleh Bhabin setempat," pungkas Rendy.
Sebelumnya diberitakan, video seorang anak melakukan tindak kekerasan pada ibu kandungnya sempat viral di media sosial. Dalam video berdurasi 39 detik tersebut, tampak seorang ibu dan anak sedang tiduran. Namun sebelum berlalu, si anak menendang kepala sang ibu dengan cukup kencang menggunakan kaki kanan.
(sun/bdh)
No comments:
Post a Comment