TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan saat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat diwarnai keributan tapi tidak ada penolakan.
Baca: Sandiaga: BPJS Kesehatan Tak Defisit jika Dikelola Profesional
Menurutnya pedagang yang diketahui bernama Kornelis itu marah lantaran banyaknya pendukung Prabowo-Sandiaga yang berkumpul di daerah tersebut menutupi dagangannya.
"Biasalah relawan kan berebut ada yang naik-naik ke atas, terus penjaga tokonya marah. Ada yang terinjak-injak ikannya, ada yang disuruh turun," kata Sandiaga di GOR Bulungan, Jakarta Bulungan, Rabu, 27 Februari 2019.
Peristiwa itu terjadi lantaran sejumlah massa pendukung Prabowo-Sandiaga berkerumun tepat di depan tempat jualan salah seorang pedagang ikan. Dia menjelaskan bahwa hal tersebut bukan merupakan penolakan dirinya untuk kampanye di daerah tersebut seperti yang tersebar di media sosial.
Meski ada kejadian tersebut, namun kata Sandiaga, pedagang ikan di kawasan itu tetap mengizinkan dirinya berkampanye. "Lalu saya sampaikan, boleh kita lanjutkan di sini? Boleh, boleh," katanya.
Dia mengatakan sudah seringkali menyampaikan kepada para pendukungnya agar memperhatikan tempat sekitar dan menjaga kesejukan dalam setiap kampanye.
Sandiaga mengklaim setiap ke pasar, banyak masyarakat yang antusias ingin bersalaman. Akibatnya ada barang dagangan tidak sengaja terinjak dan terjatuh.
"Saya sampaikan minta maaf. Maaf boleh saya melanjutkan. Beliau menyampaikan silakan-silakan. Jadi bukan penolakan? Saya sih melihatnya bukan penolakan," kata Sandiaga.
ANTARA
https://bisnis.tempo.co/read/1180232/viral-sandiaga-ditolak-di-labuan-bajo-bagaimana-sebenarnya
No comments:
Post a Comment