Bulukumba - Sesosok mayat pria ditemukan di bawah pohon bambu dalam keadaan terapung di Sungai Balantieng, Kampung Appasarengnge Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Senin 3 Februari 2020. Jazad pria bernama Bandu Daeng Garra, 65 tahun ini sudah bengkak dan membusuk.
Jazad kakek ini pertama kali ditemukan oleh anak menantunya sendiri, Firman, 28 tahun. Dia menemukan ayah mertuanya sudah meninggal dunia dalam keadaan terapung di sungai sekitar 200 meter dari rumahnya di Dusun Palattae, Desa Manjalling, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Korban ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan terapung dan sudah bengkak.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Berry Juana Putra mengatakan, jazad Bandu Dg Garra ditemukan sekitar pukul 07.30 WITA. Ia meninggalkan rumahnya selama dua hari dan baru ditemukan pagi tadi dan sudah dalam keadaan terapung di Sungai Balantieng.
"Korban ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan terapung dan sudah bengkak dengan posisi telungkup yang jaraknya sekitar 200 Meter dari tempat pertama kali turun ke sungai tersebut," kata Berry Juana saat dikonfirmasi Tagar, Senin 3 Februari 2020.
Dia menceritakan, berdasarkan keterangan keluarga almarhum bahwa diduga Bandu Garra ini meninggalkan rumahnya pada Jumat 31 Januari 2020, sekitar pukul 02.00 WITA. Saat itu, ada salah seorang warga melihat Bandu tengah menuju ke Sungai Balantieng yang berjarak 20 meter dari rumahnya.
Namun, kepergian Bandu Daeng Garra ini tidak diketahui oleh keluarganya termasuk istrinya. Karena pada hari itu, istri Bandu tengah berada di rumah anaknya di Kota Bulukumba. Sehingga Bandu baru diketahui tidak berada di rumahnya setelah istrinya pulang, Minggu 2 Februari 2020.
Berdasarkan keterangan dari tim medis bahwa di tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan.
"Saat istrinya pulang kerumah baru mengetahui jika suaminya tidak ada. Jadi hari itu juga, pihak keluarga langsung mencari korban dan baru ditemukan pagi tadi. Naasnya, ia ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.
Mantan Kasat Narkoba Polres Pinrang ini menjelaskan bahwa menurut keterangan dari pihak keluarganya juga, jika Sungai Balantieng ini merupakan tempat mandi dan buang air besar korban selama ini. Sehingga, patut diduga jika korban ini terjatuh dari sungai dan hanyut.
"Berdasarkan keterangan dari tim medis bahwa di tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan. Sehingga pihak keluarga menerima kepergian korban dan menganggap jika korban meninggal dengan wajar serta menolak untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.
Usai korban ditemukan, ia langsung dievakuasi ke rumahnya dan langsung dimakamkan karena mengingat tubuh korban sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk. []
Berita terkait
No comments:
Post a Comment