Pages

Monday, January 13, 2020

Kasek SD di Taput Bantah Setor Uang ke Disdik - Tagar News

Tarutung - Kepala sekolah (Kasek) Sekolah Dasar Negeri 175751 Purbatua, Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Parningotan Nainggolan, membantah memberikan uang kepada Dinas Pendidikan terkait proyek DAK Rehabilitasi ruang kelas dan perabotnya tahun 2019.

Bantahan itu dilayangkan Parningotan kepada Tagar, Senin 13 Januari 2020. Selengkapnya hak jawab tersebut:

Sehubungan dengan pemberitaan yang diterbitkan Wartawan Media yang Bapak Pimpin yakni Tagar.Id pada tanggal 7 Januari 2020 dengan judul "Proyek DAK Pendidikan di Taput, Dinas terima Setoran". Selanjutnya saya selaku yang diberitakan Parningotan Nainggolan (Kepala Sekolah SDN 175751 Kecamatan Purbatua).

Mengetahui pemberitaan tersebut melalui media sosial tanggal 8 Januari 2020 yang di share Akun Facebook Jumpa Manullang merasa keberatan dan sesuai UU Pers No 40 Tahun 1999 berhak Melayangkan Hak Jawab.

Adapun yang saya bantah di berita oleh Tagar.Id yang dirilis media yang Bapak Pimpin seputar tulisan ada memberikan setoran kepada Dinas Pendidikan sebesar Rp. 20.000.000,00- (Dua puluh juta rupiah) dalam proyek DAK Rehabilitasi ruang kelas serta perabotnya tahun 2019 Rp. 349.309.939,00-.

Hal itu tidak benar, dan memang mereka datang kepada saya tanggal 7 Januari 2020, namun pemberitaan itu menyudutkan dan merusak reputasi saya selaku kepala sekolah serta Dinas Pendidikan Tapanuli Utara.

Jadi saya tidak ada memberikan uang sebesar yang dirilis di Media Tagar.Id.

Saya mohon kepada Media Tagar.Id untuk memuat Hak Jawab saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Diwartakan Tagar sebelumnya, bahwa proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun anggaran 2019 di SD Negeri 175751 Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diduga bermasalah.

Sesuai pantauan, Selasa 7 Januari 2020, tampak bangunan rehabilitasi tiga ruang kelas yang masih satu bulan tersebut sudah retak memanjang dan sebagian plafon terbuka.

Sesuai informasi papan proyek di lapangan, pelaksana rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat dilaksanakan secara swakelola oleh panitia pembangunan sekolah. Biaya untuk tiga ruang kelas dianggarkan dari DAK 2019 dengan pagu Rp 349.309.939,00.

Parningotan Nainggolan selaku Kepala SD Negeri 175751 Kecamatan Purbatua mengatakan, bangunan itu sudah sesuai detail gambar pada kontrak.

Dia mengaku, dari anggaran ratusan juta itu untuk rehabilitasi tiga ruang kelas tersebut, ada menyetor puluhan juta rupiah ke dinas.

"Saya sebenarnya tidak tahan akan seperti ini, ada saya serahkan dua puluh juta ke dinas," katanya, tanpa mau menyebut nama penerima.

Disinggung keperluan besaran dana Rp 20 juta yang disetor ke dinas, dia mengelak untuk dikonfirmasi lebih dalam. "Sudahlah, Pak. Kalian sudah paham itu," katanya menutup pembicaraan.

Bottor Hutasoit, Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Utara saat ditanya informasi setoran Rp 20 juta tersebut, menolak memberi tanggapan.

"Dalam beritamu, jangan kau buat tanggapan saya ya," kata Bontor saat Tagar mencoba minta tanggapan, Selasa 7 Januari 2020.

Berbeda dengan Bontor Hutasoit, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas PendidikanTapanuli Utara, Ferdinand Sitinjak, saat diminta tanggapan terlihat tegas menanggapi.

"Bah ido..ate..lae..attong ta jou langsung (oh ya, kalau gitu kita panggil langsung)...dan kita konfrontir langsung...asa ta buktikan langsung (biar kita buktikan)..Au dang boi difitnah-fitnah songoni (saya tak bisa difitnah)..kita konfrontir langsung... sama siapa dia bertindak bgt..gt aja lae," jawab Ferdinand dalam bahasa Batak.

Ferdinand mengatakan akan menerapkan tindakan tegas dengan membongkar bangunan yang tidak sesuai kontrak. Termasuk dinding yang sudah retak memanjang padahal baru berusia satu bulan setelah dikerjakan.

"Kita paksa sampai bagus. Kalau menyimpang dari ketentuan kita paksa sampai sesuai itu saja. Kita bongkar, Ok lae. Ya sudah kita hajar yang tidak benar...saya di depan," katanya.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, melalui WhatsApp mengatakan, akan segera menurunkan APIP untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut.

"Tq infonya, Kita cek dulu ya, Kita segera turunkan kepala inspektorat untuk memeriksa," tulis Nikson.[]

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)

https://www.tagar.id/kasek-sd-di-taput-bantah-setor-uang-ke-disdik

No comments:

Post a Comment