Wali Kota Semarang yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)
Semarang – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku tidak mau berandai-andai di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang tahun 2020.
Ia enggan terjebak dengan opini yang menyebut dirinya punya kans kuat ditunjuk PDI Perjuangan untuk maju lagi di ajang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang (Pilwakot) itu.
"Saya kok tidak suka berandai-andai. Dalam partai politik itu tugasnya harus jelas, kamu lakukan A kerjakan A, lakukan B kerjakan B. Tapi kalau berandai-andai berarti dia bukan orang politik," tegas wali kota yang akrab disapa Hendi ini.
Catatan Tagar, Hendi memang punya peluang besar diberi amanah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk memenangi Pilwakot 2020.
Selain membawa kemajuan selama memimpin Kota Semarang empat tahun terakhir, ia juga mencatatkan prestasi tersendiri bagi partainya.
Pemilu 2019, khususnya pemilihan legislatif (pileg), Hendi berperan besar di perolehan suara PDI Perjuangan Semarang sehingga raihan kursi di legislatif setempat juga bertambah.
PDI Perjuangan mendapat 330.891 suara, perolehan kursi di DPRD menjadi 19 kursi atau bertambah empat kursi jika dibanding Pileg 2014 yang mendapat 15 kursi.
Bagi Hendi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Semarang, ini kemenangan di Pemilu 2019 menjadi modal partainya menatap Pilwakot 2020. Meski strateginya bakal tidak sama namun tetap menjadi keuntungan tersendiri.
Incumbent berpeluang maju lagi karena kinerjanya baik
"Dalam pertempuran pemilu maka strateginya harus kami terapkan tidak sama, tergantung situasi lapangan. Cuma dengan perolehan 19 kursi ini tangan kami jadi lebih panjang untuk bisa membantu masyarakat dan insyaallah menjadi modal yang cukup luar biasa bagi kami," beber dia.
Terkait strategi, selaku ketua partai Hendi menyatakan belum ada persiapan khusus. "Ya belum, wong KPU aja belum merilis tahapan-tahapan Pilwakot," ujar dia.
Termasuk peluang kader PDI Perjuangan lain yang digadang berpasangan dengan dirinya atau malah mengganti posisinya.
"Ya kita kan belum tahu tahapannya seperti apa, makanya ketika KPU sudah merilis tahapan Pilwakot maka kami laporkan ke pimpinan di Jateng maupun di pusat, baru kami bisa menentukan langkah selanjutnya," tukas dia.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Agustina Wilujeng mengaku pihaknya belum ada persiapan menghadapi Pilkada 2020. "Belum siapkan strategi secara khusus karena tahapannya juga belum ada," ujarnya.
Diketahui pada 2020 bakal ada Pilkada serentak di 21 kabupaten kota di Jawa Tengah. Politikus perempuan ini tidak menampik jika Hendi menjadi salah satu kandidat kuat incumbent yang akan maju lagi. "Incumbent berpeluang maju lagi karena kinerjanya baik," kata dia.
Ada pula incumbent yang dipastikan tidak bisa bertarung lagi di pilkada lantaran ada batasan dua periode seperti Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyatakan, belum menyiapkan tahapan pemilu untuk Pilkada 2020. "Masih menunggu instruksi dari KPU RI terkait tahapan. Tapi untuk anggaran sudah diajukan," tukas dia.[]
Baca juga:
No comments:
Post a Comment