JAKARTA - Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menjelang. Masyarakat, terutama di media sosial sudah saling serang, bahkan cenderung mengarah ke ujaran kebencian yang mengancam persatuan di Indonesia.
Menanggapi bergelombangnya serangkaian ujaran kebencian di media sosial, Ikatan Alumni Nahdlatul Ulama Al-Azhar Mesir (IKANU) menyerukan agar masyarakat hingga elite politik memikirkan hal yang lebih besar, yakni persatuan di Indonesia, dibandingkan hasrat politik lima tahunan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) IKANU, Anis Masduqi menjelaskan bahwa Pemilu 2014 setidaknya telah membelah bangsa Indonesia dalam dua kelompok besar politik dan keagamaan yang efeknya dapat dirasakan hingga sekarang.
Terbelahnya masyarakat menjadi dua kelompok besar ini menyebabkan merebaknya intoleransi dan hate spin serta menguatnya otoritarianisme mayoritas dan konservatisme agama. Oleh karena itu, IKANU mendesak proses politik dengan puncaknya pada 2019 harus berakhir dengan konsensus nasional, yaitu persaudaraaan sebangsa dan setanah air.
IKANU pun menyerukan sebuah tagar baru yakni #2019tetapbersaudara dan mengimbau untuk menjauhi tagar yang dapat memecah belah eleman anak bangsa.
"Bangsa Indonesia harus menjadi contoh bagi negara-negara dunia dan Muslim khususnya dalam berdemokrasi. Demokrasi harus dipahami sebagai prinsip yang menghormati kebebasan individu dan kelompok dalam hal apapun selama melanggar, mencederai dan mengancam hak dan kebebasan individu dan kelompok lain. Seorang ahli politik perancis, Montesqiueu, pernah mengatakan, 'al-hurriyah hiya ma yasmah bihi al-qanun'," ungkap Anis dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu (2/9/2018).
Sebagai tindak lanjut dari tagar 2019TetapBersaudara, IKANU pun menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, tanpa memandang ras, suku, partai, ormas untuk menghadang hate spin, rekayasa kebencian berbasis agama untuk kepentingan politik yang mengancam persaudaraan sesama anak bangsa.
"IKANU mendesak elit politik untuk tidak memanfaatkan kelompok dan gerakan apapun yang mengancam NKRI untuk kepentingan politik sesaat," jelas Anis.
"Ukhuwwah wathaniyyah atau persaudaraan sesama anak bangsa dan kemaslahatan Indonesia harus menjadi kerangka kerja yang disepakati oleh seluruh warga negara dalam kompetisi politik apapun," pungkasnya.
(kha)
https://news.okezone.com/read/2018/09/02/605/1944899/muncul-tagar-2019-tetap-bersaudara-serukan-perdamaian-dalam-panasnya-pilpres
No comments:
Post a Comment