JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memimpin rapat koordinasi khusus tingkat menteri tentang persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Salah satu hal yang disoroti dalam rapat itu ialah merebaknya hashtag berbau kebencian.
Wiranto mengatakan, dalam rapat tersebut pihaknya menginterventarisir hambatan dan ancaman yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Seluruh potensi itu, kata dia, harus dapat dinetralisir sebelum pelaksanaan pesta demokrasi.
"Harus kita netralisir. Karena kita menganggap Pileg dan Pilpres membawa kehormatan bangsa di mata dunia dan kita sendiri. Jadi harus dilaksanakan sebaik-baiknya," katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Ia meminta pemangku kepentingan terkait melaporkan pekerjaannya yang sudah dilakukan selama ini, serta menjelaskan hambatan apa yang dihadapinya. Jika ditemui persoalan, maka itu harus segera diperbaiki.
Sedangkan dari sisi potensi ancaman keamanan, Wiranto telah meminta penjelasan dari BIN. Potensi ancaman keamanan tersebut harus dapat dideteksi secara dini dan dinetralisir.
Mantan Panglima ABRI itu membagi hambatan pelaksanaan Pileg dan Pilpres menjadi dua, yakni dari sisi internal dan eksternal. Menurutnya, hambatan dari sisi internal terdiri dari pengelolaan administrasi, logistik, personel, prosedur, dan lainnya.
"Sedangkan (hambatan) dari luar itu tentu banyak, seperti cyber attack, hashtag yang membuat suasana kebencian, sistem IT yang coba dibajaj, dan sebagainya. Jadi itu harus dibahas," ucap Wiranto.
Lebih lanjut, Wiranto ingin gelaran Pileg dan Pilpres berjalan aman, nyaman, damai dan lancar. Karena itu pihaknya bersama stakeholder lainnya berjibaku mempersiapkan penyelenggaraanya sebaik mungkin.
"Sehingga kita jamin ke depan nanti pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan seadil-adilnya serta mencapai hasil yang maksimal," pungkas dia.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Komisioner KPU Ilham Saputra, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mohammad Afifuddin, Badan Intelijen Negara (BIN), beserta stakeholder pemangku kepentingan lainnya.
(wal)
https://news.okezone.com/read/2018/08/01/605/1930423/gelar-rakorsus-pileg-dan-pilpres-wiranto-soroti-hashtag-kebencian
No comments:
Post a Comment