Jakarta - "Aku melihat api berkobar begitu besar, melahap semua yang ada di sekitarnya. Semua orang berhamburan keluar untuk menyelamatkan jiwanya."
Penuturan di atas meluncur dari bibir Untung Kuncoro, seorang warga Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, kepada Tagar, Minggu pagi, 22 September 2019.
Minggu pagi itu suasana sangat ramai dipadati anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di hunian padat di Kelurahan Bali Mester.
Untung Kuncoro
Sebagai warga setempat, dan rumahnya menjadi korban si jago merah, Untung tetap tegar menghadapi musibah ini.
Untung Kuncoro 47 tahun merupakan warga Kelurahan Bali Mester yang berprofesi sebagai Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).
"Waktu kejadian saya belum tidur, mendengar teriakan kebakaran-kebakaran di depan kontrakan, spontan saya keluar, berlari menuju lokasi kebakaran," tuturnya.
Sumber api yang diketahui dari Kelurahan Rawa Bunga, terlihat begitu besar membumbung tinggi ke angkasa, membuat panik semua warga.
Kami mengungsi ke tempat yang lebih aman dengan membawa surat-surat berharga.
"Begitu saya melihat apinya begitu besar, saya balik ke rumah untuk membangunkan keluarga. Kami mengungsi ke tempat yang lebih aman dengan membawa surat-surat berharga," ujarnya.
Waktu kejadian tersebut, respons warga langsung menelepon petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Setelah itu, datanglah mobil Damkar berjumlah empat unit untuk memadamkan kebakaran tersebut.
"Yang saya dengar, diduga kebakaran ini diakibatkan arus listrik," kata Untung. "Untuk pengungsian korban kebakaran warga Balimester ya di sini saja," lanjutnya.
Lurah Rawa Bunga, Agustina
Lurah Rawa Bunga, Agustina, mengimbau warga di pengungsiuan untuk tidak panik. Karena di posko penampungan, semua kebutuhan yang diperlukan warga akan terpenuhi.
"Untuk ini kami memberikan bantuan secara logistik, pakaian, listrik, dan air bersih," kata Agustina.
Memakai topi, berkaos hijau, ia melayani pertanyaan wartawan yang datang ke lokasi kebakaran.
"Untuk korban yang mengalami luka-luka semua telah dievakuasi ke Puskesmas Jatinegara. Semua mendapatkan pelayanan terbaik, yang terluka maupun tidak," ucap Agustina.
Untuk pengungsian, lanjutnya, pihaknya menyiapkan tiga posko. Semua terletak di Kelurahan Rawa Bunga, tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Ia mengatakan dugaan terjadi kebakaran berawal dari korseleting listrik.
Soladiritas warga yang sangat tinggi, ditambah dengan pasukan oranye, evakusi di tempat kejadian terasa cepat dilakukan.
Bayu Pratono
Berambut cepak, berbaju hitam, tampak tersenyum lebar di kerumunan warga yang sedang gotong-royong merapikan keadaan.
Bayu Pratono 25 tahun, seorang warga kelurahan Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Waktu kejadian, saya tidak berada di rumah. Ketika itu saya lagi bekerja. Mendengar ada kabar kebakaran di perkampungan kami, saya memutuskan untuk cepat-cepat pulang," tutur Bayu.
Waktu kebakaran terjadi pada Sabtu dini hari, 21 September 2019, di rumahnya ada ibu dan adik-adiknya.
"Ketika saya tiba di lokasi, api itu sudah terlihat sangat besar," ujar Bayu.
Mengetahui anggota keluarganya selamat, tidak mengalami luka, Bayu sangat bersyukur.
"Alhamdulillah, semua tidak mengalami luka-luka. Meskipun harta benda ludes terbakar, saya mensyukuri ibu dan adik-adik saya tidak kenapa-napa," ucap Bayu.
Sebelumnya:
Berita terkait
No comments:
Post a Comment