Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menggelar Kongres V yang dimulai sejak Kamis, 8 Agustus hingga Sabtu, 10 Agustus 2019 di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali.
Pelaksanaan kongres tersebut bertujuan untuk menetapkan kepemimpinan partai kepala banteng itu selama lima tahun mendatang.
Sejumlah fakta yang telah dirangkum Tagar dari berbagai sumber tentang penyelenggaraan kongres PDIP di Bali.
1. Habiskan Rp 17,6 miliar
Soal pengeluaran selama penyelenggaraan kongres V PDIP disampaikan oleh Wakil Bendahara DPP PDIP Rudianto Tjen bahwa pihaknya menghabiskan anggaran sebesar Rp 17,6 miliar.
"Totalnya, kami habis sekitar belasan miliar. Totalnya Rp 17,6 miliar termasuk semua akomodasi. Kami siapkan acara kongres. Kami siapkan semuanya," kata Rudianto.
Anggaran belasan miliar itu digunakan untuk menyewa 1.200 kamar di 13 hotel bagi seluruh peserta kongres
2. Prabowo dapat undangan khusus
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kritiyanto mengatakan bahwa PDIP hanya mengundang para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung Jokowi-Ma'aruf Amin pada Pilpres 2019 yakni Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura, PKPI, PSI, dan Perindo.
Meski nama Partai Gerindra tak termasuk di dalamnya, Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai yang berlambangkan burung garuda itu tetap hadir dalam acara besar PDIP itu.
Hasto menyebut, bahwa kehadiran Prabowo Subianto merupakan undangan khusus dari pemimpin PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Yang kami undang parpol koalisi. Kalau Pak Prabowo diundang khusus," ujar Hasto.
Tak hanya Prabowo, Zulkifli Hasan yang menjabat sebagai ketua umum DPP PAN juga turut hadir. Namun, Hasto membenarkan jika kehadirannya dalam kapasitas sebagai ketua MPR RI.
"Pak Zul kami undang dalam kapasitas ketua MPR. Tapi melekat dengan ketua PAN," ucap pria berkaca mata itu.
3. Tak undang Susilo Bambang Yudhoyono
Sempat beredar kabar kedatangan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti ke istana dikaitkan dengan beralihkan Partai Demokrat menjadi partai pendukung atas kemenangan Jokowi-Ma'aruf.
Hal itu kini terbukti bahwa penyelengaraan Kongres V PDIP, SBY tak dapat undangan. Mengingat yang mendapat undangan untuk hadir dalam kongres tersebut hanya partai koalisi Indonesia Kerja.
4. Dihadiri Jokowi, Jusuf Kalla hingga Ma'aruf Amin
Dalam kongres tersebut, Presiden Jokowi dijadwalkan memberikan sambutan setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat pembukaan kongres.
"Agenda utama (kongres) yaitu pidato politik Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan kemudian sambutan Presiden Jokowi, juga kapasitasnya sebagai kader PDIP," kata Hasto saat konferensi pers di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu, 7 Agustus 2019.
Selain Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Ma'aruf Amin juga hadir.
5. Megawati Puji Ahok dari atas panggung
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menyapa sejumlah pihak dalam sambutan pembuka komgres V PDIP di Bali. Dia melempar sapaan secara khusus kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan sindiran kenapa harus ganti nama.
"Ini kader PDIP. Namanya BTP. Basuki Tjahaja Purnama. Terkenal namanya Ahok," kata Megawati.
Tidak berhenti di situ, Megawati juga berbicara mengenai Pancasila dan semangat gotong-royong yang menjadi falsafah dasar negara Indonesia. Dia mengaitkannya dengan keinginan Ahok mengganti nama panggilan menjadi Basuki Tjahaja Purnama.
"Ada yang bilang, 'Bu, jangan panggil Ahok lagi.' Ya saya bilang memang namanya begitu. Masa enggak boleh manggil. Terus tadi saya sapa, 'Pak Purnama apa kabar, iya. Terus enggak boleh ya namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Badu, kalau dia warga negara Indonesia, ya sudahlah," ucap Megawati.
Baca juga:
No comments:
Post a Comment