Pages

Tuesday, July 2, 2019

Viral Video Siswa Nasrani di Bengkalis Belajar di Luar Kelas, Ini Faktanya - detikNews

Pekanbaru - Video siswa beragama Kristen belajar beralaskan terpal di halaman sekolah viral. Pihak sekolah membantah adanya diskriminasi proses belajar-mengajar terhadap siswanya.

"Ini perlu saya jelaskan kembali, peristiwa itu sudah lama, pada tahun 2017 lalu, jadi bukan baru-baru ini," ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Mandau, Bengkalis, Riau, saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/7/2019).

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut, tampak para siswa duduk di atas terpal warna biru. Ada dua kelompok siswa yang sama-sama duduk di atas terpal.

Perekam video kemudian berbicara soal siswa yang belajar di luar kelas.

"Ini adalah agama Kristen, agama Kristen di SMP 4 (Mandau), tolong Pak Kadis Edi Sakura, dewan Kabupaten Bengkalis, perhatikan ini ya masyarakat minta tolong, tolong diperhatikan, bagaimana ini keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tolong ya diperhatikan ya, jangan kehendak hati saja, agama Kristen belajar di halaman sekolah," kata perekam.

"Bapak Bupati terhormat, kami mohon agama Kristen juga membayar pajak di Bengkalis ini. Apakah kalian sepakat untuk tidak bayar pajak, perhatikan anak-anak ini semua, mohon perhatikan, agama Kristen telantar, sekian dan terima kasih," kata suara pria dalam rekaman itu. Benarkah yang disampaikan dalam video tersebut sesuai dengan fakta?

Kepala SMPN 4, Gusti, menilai pernyataan perekam mengenai diskriminasi proses belajar-mengajar itu sebagai fitnah. Menurut Gusti, perekam merupakan wali murid.

"Memang ada belajar siswa kita di luar kelas. Ini belajar ekstra buat siswa kelas VIII. Belajar ekstra tersebut adalah siraman rohani yang memang sering kita lakukan pagi hari sebelum masuk belajar," kata Gusti.

Gusti menyebut kegiatan siraman rohani ini melibatkan semua siswa tanpa membedakan agama. Pihak sekolah selalu mengundang penceramah dari luar sekolah.

"Kita melakukan ini karena keterbatasan ruangan sehingga kegiatan ekstra terkait agama kita laksanakan di luar kelas secara bersama. Waktunya hanya 15 menit sebelum belajar. Kita hanya bermodalkan terpal dibentangkan di halaman," kata Gusti.

Gusti menegaskan sudah melaporkan kasus video ini ke Polsek Mandau. Alasannya, pihak sekolah menganggap video ditambah narasi wali murid sebagai hoax.

"Kita laporkan masalah video itu ke pihak kepolisian. Waktu itu kita minta diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Gusti.

Namun waktu itu dilakukan upaya perdamaian antara wali murid, sekolah, dan unsur tokoh masyarakat.

"Saya lupa nama wali murid itu. Tapi dalam mediasi saat itu dilakukan perdamaian. Pertimbangan kita mau berdamai karena bagaimanapun pelakunya wali murid kami sendiri. Pertimbangan inilah yang akhirnya kita selesaikan secara kekeluargaan," kata Gusti.

"Kami saat itu sangat kesal sekali, karena kegiatan tersebut resmi dilakukan sekolah, tidak ada keterkaitan membedakan soal agama. Semua siswa mengikuti pelajaran ekstra itu. Ini akibat tidak tahu, tapi tak mau bertanya. Tapi sudahlah, kalau kita proses hukum, pelakunya wali murid yang anaknya siswa kami juga, ya akhirnya damai dan wali murid yang merekam itu meminta maaf ke kita," terang Gusti.
(cha/fdn)

Let's block ads! (Why?)

https://news.detik.com/berita/d-4608345/viral-video-siswa-nasrani-di-bengkalis-belajar-di-luar-kelas-ini-faktanya

No comments:

Post a Comment