Pages

Monday, July 29, 2019

Menggema Tagar #BubarkanFPI dan #KamiDukungFPI di Twitter - News Akurat

AKURAT.CO, Pagi ini, di akun media sosial Twitter menggema tanda pagar #BubarkanFPI dan #KamiDukungFPI, Senin (29/7/2019). Tagar ini bersanding di trending topic Twitter.

Kedua tagar tersebut hadir, karena netizen dengan kencangnya menyerukan hal tersebut di linimasa Twitter.

Seperti akun @pratamarangga65 yang menyerukan tagar #BubarkanFPI, menurutnya Indonesia tidak butuh ormas seperti Front Pembela Islam (FPI).

baca juga:

"Indonesia sudah cukup dengan NU dan Muhamadiyah, Indonesia tidak butuh ormas bar bar bin arogan. #BubarkanFPI," tulisnya.

Andy dengan akun @AndyWu2207 gencar dengan cuitannya soal bubarkan FPI. "Indonesia tidak butuh ormas radikal. Indonesia menolak aksi-aksi yang dilakukan FPI. Indonesia menolak di adu domba atas nama Agama. Indonesia tidak mau dirusak oleh sekelompok orang yang ingin menghancurkan NKRI. #BubarkanFPI #BubarkanFPI #bubarkanfpi," tulis dia.

Ada juga netizen yang mengunggah video, dimana seorang wanita menjadi korban penganiayaan FPI.

"Oming, seorang wanita gegar otak korban kebrutalan fpi dan keberadaannya sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Note: Sebagai bahan analisis Polri untuk perpanjangan izin Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI. #BubarkanFPI," tulis @lintangello.

Sebagian netizen lainnya, mencuat dengan tagar #KamiDukungFPI. Mereka yang mendukung mengunggah video dan foto dimana FPI membantu korban bencana alam.

"Silakan bicara apapun tentang FPI, yg jelas FPI : tak pernah berhenti untuk berjuang dan mengabdi pada masyarakat. tak pernah berhenti untuk amar makruf nahi Munkar. tak pernah rebutan jabatan. tak pernah minta dana APBN/APBD.#SaveFPI #KamiDukungFPI," tulis @IpungLombok.

Seperti diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih belum bisa memperpanjang izin atau Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Mendagri, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu FPI melengkapi persyaratan yang diperlukan. Namun menurut Tjahjo, tidak hanya proses administrasi saja, pihaknya juga masih mempelajari rekam jejak FPI selama ini.

"Ya pelan-pelan saja. Masih dalam proses. Kan yang kita harus lakukan tidak hanya masalah-masalah administrasi, tidak, tapi track record selama ini," ungkapnya saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).[]

Let's block ads! (Why?)

http://akurat.co/news/id-703803-read-menggema-tagar-bubarkanfpi-dan-kamidukungfpi-di-twitter

No comments:

Post a Comment