Wakil Kepala MAN 3 Jombang Bidang Kesiswaan Moch Syifa' mengatakan, pemusnahan ratusan ponsel milik siswa itu dilakukan pada Kamis (4/7). Ratusan ponsel berbagai tipe itu dihancurkan para guru menggunakan palu.
Menurut dia, proses penghancuran ratusan ponsel dilakukan di hadapan para siswa baru. Saat itu sedang acara penutupan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) atau masa orientasi siswa baru (MOSB).
"Pemusnahan dilakukan awal tahun ajaran di depan siswa baru supaya menjadi syok terapi bagi anak-anak agar tidak melanggar, gitu lo. Bahwa kami tidak main-main soal larangan membawa HP," kata Syifa' kepada wartawan di MAN 3 Jombang, Jalan Merpati, Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Sabtu (6/7/2019).
Ratusan ponsel yang dimusnahkan merupakan hasil razia sejak 2015. Ponsel berbagai model itu disita dari para siswa yang nekat membawanya ke sekolah. Selama 10 tahun terakhir, MAN 3 Jombang melarang siswanya membawa ponsel ke sekolah.
"Pemusnahan tidak kami lakukan setiap tahun. Biasanya 3 sampai 4 tahun sekali. Sebab menunggu agak banyak," terang Syifa'.
Saat ini saja sudah terdapat puluhan ponsel yang disita dari para siswa MAN 3 Jombang. Ponsel-ponsel itu belum dimusnahkan oleh pihak sekolah sehingga masih disimpan di sebuah almari.
Proses pemusnahan ratusan ponsel yang disita dari siswa itu diabadikan oleh Sigit Budi Purwoko, guru mata pelajaran Kimia di MAN 3 Jombang. Sigit lantas mengunggah video berdurasi 2 menit 38 detik itu ke faceboook menggunakan akunnya sendiri.
Pemusnahan ponsel milik siswa ini menjadi viral dan memuai pro dan kontra di kalangan warganet. Bayak netizen yang mendukung tindakan tegas sekolah, tak sedikit pula yang menyayangkannya.
MAN 3 Jombang merupakan madrasah di bawah naungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Sekolah ini mempunyai 60 kelas yang ditempati 2.556. Terdiri dari 940 siswa kelas X, 840 siswa kelas XI, serta 776 siswa kelas XII.
(iwd/iwd)
No comments:
Post a Comment