Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi Erwin Umar memberi penjelasan terkait kasus ini. Seperti diketahui, TMSBK berada di bawah naungan Disparpora.
Erwin mengatakan, sesuai penjelasan Kepala Bidang TMSBK Ikbal Bahal, rekaman video yang viral itu adalah potongan dari rangkaian aktivitas pelatihan gajah di Kebun Binatang Bukittinggi. Video itu adalah momen saat gajah akan dilatih berjalan masuk ke kolam mandi pada Kamis (27/6) sore.
Menurut Erwin, gajah dalam video itu bernama Lia. Gajah berjenis kelamin betina itu baru didatangkan melalui program pertukaran satwa dengan Kebun Binatang Kandih, Sawahlunto, pada 3 Juni 2019.
"Dalam selang 3 pekan ini, Lia masih memerlukan adaptasi dengan lingkungan yang baru. Dalam proses pengendalian dan adaptasi tersebut, dilakukan tindakan dan tata cara tertentu menggunakan alat latih gajah yang disebut ganco. Serangkaian tata cara (termasuk 'pemukulan') ini ada dalam kurikulum Pelatihan Gajah dan biasa digunakan di pusat latihan gajah (PLH)," kata Erwin dalam keterangannya seperti dilihat detikcom, Sabtu (29/6/2019).
Erwin mengaku memang ada kekeliruan keeper Kebun Binatang Bukittinggi saat menangani gajah Lia. Menurutnya, seharusnya pelatihan gajah tidak dilakukan di hadapan pengunjung.
"Biasanya pelatihan atau pengendalian dengan pemukulan ini tidak dilakukan di hadapan pengunjung, yaitu pada malam hari atau saat tidak ada pengunjung. Tujuannya adalah menghindari naluri atau insting pengunjung terganggu/terusik saat melihat hal-hal seperti ini. Seperti yang telah terjadi dan divideokan sekarang ini," ucapnya.
Erwin menambahkan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun dia meyakinkan bahwa pemukulan terhadap gajah tersebut bukanlah penganiayaan, melainkan bagian dari pelatihan.
"Secara umum kami meminta maaf untuk kondisi tersebut. Namun, jika boleh dijelaskan lebih lanjut, tindakan pemukulan tersebut sama sekali bukan dengan niat menganiaya satwa," ujarnya.
Netizen sendiri banyak yang mengecam setelah video gajah Lia dipukul ini viral di medsos. Mereka banyak menumpahkan protes di kolom komentar Instagram @kebunbinatangbukittinggi. Sejumlah netizen berpendapat, apa pun alasannya, pemukulan terhadap hewan ini tidak dibenarkan.
(hri/hri)
No comments:
Post a Comment