TABLOIDBINTANG.COM - Film biopik A Man Called Ahok mendapat apresiasi positif dari pecinta film tanah air dan khususnya dari para penggemar fanatik Basuki Tjahaja Purnama.
Tak diduga, dalam sembilan hari film ini berhasil menembus 1 juta lebih penonton. Bahkan per 30 November 2018 sudah di atas 1,5 juta pentonton.
Apa yang menarik dari A Man Called Ahok?
Pastinya film ini digarap dengan serius dari set hingga detail karakter per karakternya. Syutingnya saja memakan waktu lebih dari satu bulan. Di mana pengambilan gambar kebanyakan dilakukan di kota asal Ahok yakni Bangka Belitung.
“Para kru di sini membangun set filmnya benaran. Misalnya bikin jalan, maka bikin jalannya dari aspal beneran. Jadi sangat memakan waktu. Untuk memulai satu adegan kita harus menunggu sampai setnya benar-benar selesai. Jadi memang dibuat senyata mungkin, demi menghadirkan visual yang menyerupai keadaan aslinya,” ujar Denny Sumargo saat berkunjung ke kantor Bintang beberapa waktu lalu.
Selain set, para pemain film A Man Called Ahok juga dituntut berdialog dalam bahasa daerah Bangka Belitung campur bahasa Khek khas Tionghoa.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Daniel Mananta (37) yang memerankan Ahok, Eriska Rein (24) yang melakoni Buniarti (ibu Ahok) dan Denny Sumargo (37) yang berperan sebagai Tjung Kim Nam (ayah Ahok).
“Paling sulit adalah ketika harus berbicara dalam bahasa Belitung dengan logat Khek. Terlebih pak Ahok itu suaranya serak-serak seperti itu, jadi harus belajar,” ujar Daniel.
(ages / gur)
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/117587/film-a-man-called-ahok-sukses-meraup-jutaan-penonton-apa-rahasianya
No comments:
Post a Comment