Hal ini menyikapi perang tagar di lini masa yaitu #2019GantiPresiden dan #Jokowi2Periode maupun bentuk tagar lainnya.
"Ya balik lagi ke kita gitu loh, asal jangan baperan semuanya. Itu aja. Kalau hashtag kan nggak bisa dicegah, yang penting jangan baperan," kata Rudiantara saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (30/8).
Rudiantara menilai potensi kerawanan menjelang pilpres 2019 di media sosial, tergantung dari sikap masing-masing orang. Jika tidak terpengaruh, maka menurutnya hal itu akan biasa saja.
Sedangkan untuk mengantisipasi hoaks yang berkembang jelang pilpres, Rudiantara mengatakan pihaknya bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk menyiapkan alat tertentu.
Namun, saat ini kata dia belum ada peningkatan hoaks karena masa kampanye baru dimulai 23 September. Belum (meningkat) kok, belum masuk kampanye kok nanti September," katanya.Sebelumnya, gerakan #2019GantiPresiden sempat bergaung di media sosial. Gerakan ini salag satunya diinisiasi oleh fungsionaris PKS Mardani Ali Sera. Sedangkan #Jokowi2Periode atau #2019TetapJokowi muncul untuk melawan tagar ganti presiden tersebut. (eks)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180830153233-185-326223/soal-perang-tagar-kominfo-sebut-asal-jangan-baper
No comments:
Post a Comment