Ilustrasi (Depositphotos.com)
TABLOIDBINTANG.COM - Perceraian bukanlah akhir dari segalanya. Apalagi jika ada anak-anak yang dilahirkan dari pernikahan yang sudah kandas. Mantan suami atau mantan istri tetaplah ayah dari anak-anak dan terus menjadi bagian dari keluarga.
Awalnya memang sulit, namun jika Anda tak ingin perang urat syaraf terus bergulir, mengapa tak bersahabat saja?
1. Selesaikan konflik
Kapan waktu yang tepat untuk membuka pintu persahabatan dengan sang mantan? Saat hakim telah mengetuk palu dan meresmikan perceraian Anda, tentunya. Keputusan dari hakim menandai berakhirnya konflik yang telah berlangsung selama ini.
Dengan begitu, ada baiknya jika pembagian harta gono-gini, hak asuh anak, serta masalah pemicu perceraian dapat didiskusikan dengan kepala dingin sebelum perceraian memasuki proses pengadilan. Masalah dapat cepat diselesaikan, proses hukum pun tak berlarut-larut.
2. Jangan buka kenangan masa lalu
Jika Anda dan (mantan) pasangan memutuskan untuk pergi bersama setelah resmi tak lagi berstatus suami-istri, pergilah ke tempat yang belum pergi Anda kunjungi berdua. Jangan datangi tempat-tempat yang membuka kembali kenangan lama, kenangan baik atau buruk. Hindari tempat Anda pertama kali berkencan dengannya, dan jauhi tempat Anda bertengkar hebat dengan pasangan.
3. Jaga sikap
Jika Anda siap berteman dengannya, bersikaplah seperti seorang teman. Itu artinya, no flirting!
Ingat, Anda telah melewati masa-masa sulit dalam rumah tangga. Anda pun pasti ingat alasan yang membuat hubungan Anda dan pasangan runtuh. Jadi, hindari kegiatan intim, seperti candle light dinner berdua, bahkan one night stand.
4. Berpikir netral
Melupakan kenangan buruk memang sulit, namun sampai kapan Anda akan menahan kekecewaan?
Hindari perbincangan seputar "kita", fokuslah pada "kamu" dan "saya". Anda dan pasangan kita bukan lagi satu bagian, namun telah terpecah pada dua individu mandiri yang tak lagi terikat hubungan legal. Fokuslah pada kegiatannya, pekerjaannya, atau keluarganya.
Jika Anda dan pasangan bercerai karena orang ketiga, jangan libatkan dalam obrolan. Hindari menanyakan kabarnya dan bagaimana hubungan sang mantan dengannya. Mengungkit kembali masalah yang telah lalu hanya akan membuat obrolan menjadi kaku dan serba salah.
dari Berbagai Sumber
Rekomendasi
No comments:
Post a Comment