Pages

Wednesday, July 3, 2019

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Rabu 3 Juli 2019 Episode 22

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Rabu 3 Juli 2019 Episode 22

Karena kehilangan banyak darah, DAFI menyumbangkan darahnya untuk orang itu orang yang ditusuk DHARMA. Saat DAFI tertidur di ruangan ketika akan menyumbangkan darahnya, DHARMA muncul mencuri darah DAFI.

ALVIN berada di depan rumah HILDA atas perintah ARYO. ALVIN mendengar pembicaraan HILDA lewat telpon bersama DHARMA. HILDA mengatakan bahwa darah DAFI sudah ada dan akan ditukar menjadi darah BAMA supaya bisa digunakan BAMA untuk tes DNA. ALVIN kaget dan tahu kalau ternyata DAFI anaknya ARYO. ALVIn pergi tapi HILDA melihatnya lantas memberitahu DHARMA. ALVIN menelpon DAFI dan mengajak ketemu di sebuah stasiun kereta. DHARMA mengikuti ALVIN lalu menikam ALVIN saat ALVIn berbalik. ALVIN terkapar sambil memegang pisau DHARMA. DAFI datang dan kaget melihatnya.   

ALVIN menelpon DAFI dan mengajak ketemu di sebuah stasiun kereta. DHARMA mengikuti ALVIN lalu menikam ALVIN saat ALVIn berbalik. ALVIN terkapar sambil memegang pisau DHARMA. DAFI datang dan kaget melihatnya. DAFI mengambil pisau dari tangan ALVIN dan ALVIN hendak menyampaikan sesuatu namun DAFI melarangnya bicara. DAFI dan ALVIN mendengar suara langkah orang dan DAFI mengejarnya. ALVIN tampak sangat kepayahan dan mendengar teriakan DAFI menyuruh orang tersebut berhenti. ALVIN tak kuat dan menulis dengan memakai darahnya “DHARMA SI PEMBUNUH” dan ALVIN menghembuskan nafas terakhirnya.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Rabu 3 Juli 2019 Episode 22

RYO yang menunggu laporan ALVIN  tampak gelisah dan mencoba menelpon ALVIN tapi tidak terangkat. Saat itu, BAMA dating dengan setengah mabuk dan menyapa ARYO sambil mencium tangan ARYO. ARYO menyuruh anak buahnya membawa BAMA masuk lalu menelpon FIRMAN (PENGACARA ARYO, MANTAN SUAMI HILDA SETELAH RONI MENGALAMI KECELAKAAN) untuk melakukan test DNA pada BAMA.

DHARMA sembunyi di antara gerbong-gerbong kereta dan mencoba memnutup darah yang keluar dari kantong darah (Darah milik DAFI) yang tercabik oleh pisau yang di sabetkan ALVIN. DAFI melihat tetesan darah dan mengikuti tetesan darah tersebut. DHARMA tidak mengetahui kedatangan DAFI, akan tetapi karena suasana gelap, saat DAFUI muncul, DHARMA melemparkan pasir ke matah DAFI hingga DAFI kelilipan dan DHARMA kembali kabur. DAFI tidak mengetahui kalau yang lari adalah DHARMA. DHARMA lalu menelpon HILDA untuk segera datang menemui dirinya dan membantunya. HILDA kesal tapi terpaksa datang.

DAFI kembali ke ALVIN dan kaget karena ALVIN sudah tergeletak tak bergerak. DAFI merasa ini sudah criminal dan menelpon POLISI. Sementara itu, HILDA datang dengan ojek dan DHRAM menyuruh HILDA membersihkan jejak dan mengamankan lokasi. HILDA kaget tapi DHARMA melompat naik ke ojek, tapi DHARMA tidak pergi jauh, tapi mengawasi dari sudut jalan lain. HILDA kesal dan menuju ke stasiun kereta.

DAFI menunggu POLISI di depan stasiun, HILDA bingung hendak masuk. Sementara FITRI tampak khawatir dan BILQIS muncul menanyakan dimana DAFI dan FITRI bilang kalau DAFI sudah dalam perjalanan pulang. BILQIS heran karena belum sampai dan menelpon DAFI. DAFI angkat telepon dan menyingkir dari depan stasiun hingga HILDA bisa masuk ke dalam stasiun dan kaget melihat ALVIN yang telah tewas. HILDA jadi bingung. BILQIS Tanya kenapa DAFI belum sampai rumah dan DAFI tidak mau membuat BILQIS khawatir dan diam. Apalagi saat BILQIS mendengar suara sirine polisi dan mencecar DAFI tapi DAFI malah menutup telpon dan mengatakan nanti menghubungi BILQIS. DHARMA melihat polisi datang dan segera meninggalkan tempat tersebut. Sementara HILDA makin bingung mendengar sirine polisi. HILDA mengaburkan tulisan ALVIN lalu sembunyi. DAFI dan POLISI sampai ke tempat ALVIN dan POLISI menyuruh DAFI pulang. DAFI bilang mengenal korban, tapi polisi bilang nanti menghubungi DAFI dan POLISI minta no telpon DAFI. DAFI pulang sambil menelpon ARYO dan menyampaikan kabar kalau ALVIN tewas. ARYO kaget dan shock lalu menyuruh DAFI pulang karena nanti FITRI dan BILQIS khawatir. ARYO menyuruh DAFI untuk menjaga FITRI dan BILQIS. Sementara itu, POLISI menyuruh salah seorang anggota POLISI untuk mengambil rekaman CCTV. HILDA kaget dan melihat pos keamanan lalu masuk dan mengambil semua rekaman CCTV. POLISI yang masuk ke dalam pos kaget melihat rekaman CCTV sudah tidak ada. POLISI melihat ke sekeliling tapi tak menemukan siapapun.

DAFI pulang, FITRI dan BILQIS langsung keluar menyambut. BILQIS nanya DAFI ada apa? Tapi DAFI hanya bilang capek dan membawa FITRI masuk. BILQIS kesal dan mengejar DAFI. BILQIS teriak pada DAFI hingga DAFI berhenti. BILQIS Tanya dengan serius. DAFI lalu teringat pesan ARYO untuk menjaga FITRI dan BILQIS dan DAFI langsung mengunci pintu dan jendela dan membuat BILQIS makin heran dan mencecar DAFI hingga DAFI bilang ALVIN terbunuh. FITRI dan BILQIS kaget. DAFI sampaikan kalau sebelum terbunuh, ALVIN menelponnya makanya DAFI menemui ALVIN dan saat bertemu, ALVIN sudah terluka parah dan hendak mengatakan sesuatu hal penting pada DAFI tapi tidak sempat mengatakan pada DAFI. BILQIS dan FITRI makin kaget.

ARYO tampak terpukul di dalam ruang jenazah apalagi saat IBU ALVIN menangis dan memeluk mayat ALVIN. Sementara DAFI tak bisa tidur dan FITRI menyarankan untuk berdoa untuk ALVIN.

DHARMA meminta NINA untuk menempel BAMA dan membawa botol berisi darah DAFI mengganti darah BAMA yang akan dijadikan sample test DNA. Tapi NINA hamper menjatuhkan botol membuat HILDA meradang dan bilang jangan NINA, bisa kacau semuanya. AKhirnya DHARMA bilang nanti dia yang selesaikan masalah tersebut. HILDA dan NINA saling salahkan.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Rabu 3 Juli 2019 Episode 22

ARYO kendak ke pemakaman ALVIN dan BAMA muncul. ARYO ingatkan BAMA untuk menemui FIRMAN di rumah sakit untuk ambil darah test DNA. BAMA bialang iya dengan acuh tak acuh karena merasa diragukan oleh ARYO. ARYO ke pemakaman. DAFI, FITRI dan BILQIS juga ada di pemakaman, begitupun dengan HILDA yang bersembunyi di belakang pelayat yang lain. DAFGI mendapat telpin dari POLISI dan menanyakan dimana posisi DAFI dan DAFI bilang sedang mengikuti pemakaman ALVIN. DAFI sampaikan ke ARYO kalau polisi telpon dan dia ingin memberikan keterangan yang dibutuhkan polisi.

BAMA ambil darah ditemani FIRMAN dan DHARMA mengawasi. DHARMA berhasil menyusup masuk ke lab untuk ganti darah BAMA. ARYO meninggalkan pemakaman setelah mendapat telpon dari FIRMAN kalau darah BAMA sudah diambil dan giliran ARYO. ARYO bilang sedang menuju ke Rumah sakit.

DHARMA keluar lab dan mendengar ALEX teriak mencari dokter karena pasien RENI sadar dari koma. DHARMA dengar dan kaget. DHARMA tahu RENI ada di ICU setelah mendengar ucapan ALEX. DHARMA bergegas ke ruang ICU sementara ALEX yang tak menemukan dokter berlari ke ruang perawat.

RENI yang tersadar kaget saat melihat DHARMA sudah berdiri di dekatnya.

DAFI, FITRI dan BILQIS kembali ke mobil dan POLISI datang menangkap DAFI atas tuduhan pembunuhan ALVIN. DAFI membela diri tapi POLISI bilang semua bukti mengarah ke DAFI. DAFI dibawa ke kantor polisi, FITRI dan BILQIS histeris. BILQIS pingsan dan saat DAFI melihat dari dalam mobil, DAFI ingin keluar tapi di tahan polisi. HILDA yang melihat hal tersebut langsung memprovokasi pelayat untuk tidak menolong keluarga pembunuh, hingga IBU ALVIN melempari FITRI dan FITRI melindungi  BILQIS yang pingsan. Akhirnya pelayat yang lain menenangkan IBU ALVIN. FITRI berusaha menggotong BILQIS ke pinggir jalan.

ARYO dan DHARMA hamper bertemu di koridor rumah sakit, namun mereka hanya bersisian karena tujuan yang berbeda. Sementara DOKTER memeriksa RENI dan masih ada denyut kecil di tangannya dan DOKTER memberi CPR hingga berhasil menolong RENI. ARYO keluar dari lab bersama FIRMAN dan mendapat telpon dari FITRI dan menyampaikan kalau DAFI ditangkap polisi. ARYO bilang akan menjemput FITRI. Sementara FIRMAN melihat BAMA dan NINA di tempat parker Rumah sakit. Saat melihat NINA, FIRMAN seperti merasa pernah mengenalnya dan mengikuti mereka.

DHARMA merasa puas karena semua berjalan lancer dan mulus. HILDA datang dan bilang kalau DAFI ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan ALVIN. DHARMA tertawa dan bilang kalau darah DAFI dari kantoing yang dia bawa menetes serta DAFI pegang pisau yang dia gunakan. DHARMA tertawa dan bilang akan memberi DAFI kejutan di penjara.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Rabu 3 Juli 2019 Episode 22

Let's block ads! (Why?)

https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/sinopsis/read/132311/sinopsis-fitri-antv-hari-ini-rabu-3-juli-2019-episode-22

No comments:

Post a Comment