Ada banyak salah kaprah seputar diabetes. (Foto: Dok. Depositphotos)
TABLOIDBINTANG.COM - Ramadan nanti, umat Muslim termasuk yang hidup dengan diabetes melitus tipe 2 berpuasa. Bagi pasien diabetes yang berpuasa, hipoglikemia menjadi ancaman besar. Mengingat selama puasa, risiko terjadinya hipoglikemia melonjak hingga 7,5 kali lipat. Karenanya, mengontrol kadar gula darah secara rutin sangat penting. Ini terungkap dalam gelar wicara "Kontrol Gula Darah, Raih Berkah Ramadan, Waspada Hipoglikemia Saat Berpuasa" bersama Merck Sharp & Dohme (MSD).
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Hipoglikemia ditandai dengan sejumlah gejala di antaranya jantung berdebar, gemetar, lapar, muncul keringat dingin, cemas, lemas, susah kosentrasi, kebingungan, dan sulit mengontrol emosi alias mood swing. Salah satu narasumber gelar wicara yang juga pasien diabetes, Muchrosin membenarkan.
"Mood swing salah satu gejalanya. Mood swing pada pasien diabetes ini bisa lebih parah ketimbang cewek yang sedang menstruasi. Itulah gejala hipoglikemia. Bisa dibilang, senggol bacok. Apalagi saat berpuasa, makannya, kan terbatas hanya saat sahur dan berbuka," beri tahu dia. Sementara Medical Affairs Directors MSD Indonesia, dr. Suria Nataatmadja mengingatkan, kesadaran masyarakat Indonesia terkait bahaya diabetes harus terus ditingkatkan.
"Angka prevalensi diabetes berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun lalu, mencapai 10 persen. Setiap Ramadan ada sekitar 20 juta umat Muslim yang hidup dengan diabetes yang menjalani puasa Ramadan. Mengatur pola makan dan olahraga bagaimana pun sangat penting," terang Suria kepada tabloidbintang.com di Jakarta, pekan ini.
Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, menambahkan, yang tak kalah penting dalam mengasup makanan, kurangi karbohidrat simpel. Selain itu mengecek kadar insulin. Jika produksi insulin dalam tubuh terus berlebih, Anda patut memetakan sejumlah kemungkinan dari pengobatan lanjutan hingga kemungkinan mengidap Insulinoma. Pertanyaan yang kemudian muncul, apa itu Insulinoma?
"Insulinoma adalah tumor jinak pada sel beta pankreas yang mengeluarkan insulin berlebih. Akibatnya produksi insulin terlalu banyak. Ini memicu hipoglikemia tanpa membutuhkan obat-obatan antidiabetes. Jadi setiap saat pasien terancam hipoglikemia. Solusinya, tumor yang berukuran sangat kecil ini harus diangkat meski sulit untuk menemukannya," terang Ketut.
Rekomendasi
No comments:
Post a Comment