TABLOIDBINTANG.COM - Boy William menyampaikan dukacita mendalam atas tragedi penembakan yang terjadi di Masjid Linwood dan Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, 15 Maret 2019 lalu. Penembakan yang dilakukan tersangka Brenton Tarrant itu menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya.
Satu korban tewas berasal dari Indonesia, Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid, alumni Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang.
Bicara Selandia Baru. Boy William memang memiliki ikatan batin dengan negara tersebut. Ia tinggal di sana dari usia 2 sampai 14 tahun.
“Saat mendengar kabar itu sumpah, emosional banget. Saya dibesarkan di Selandia Baru. Selama menetap di sana tidak pernah ada tragedi semengerikan itu. Selandia Baru bagi saya tempat yang adem ayem, aman, dan seharusnya sampai hari ini tetap dipandang aman,” urai dia.
Tindakan intoleransi dan aksi teror tidak mencerminkan masyarakat mana pun termasuk Selandia Baru. Boy Willam lantas mengirimkan doa, semangat, dan simpati kepada para korban termasuk yang berasal dari Indonesia. Ia berharap masyarakat tidak terprovokasi, saling dukung, dan menyayangi.
“Ini bukan masalah agama atau budaya. Ini masalah kemanusiaan. Pelakunya adalah binatang, bahkan, ia layak disebut setan,” cetus Boy William menahan jengkel.
(wyn / gur)
https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/126647/dibesarkan-di-selandia-baru-boy-william-marah-besar-kepada-pelaku-teror
No comments:
Post a Comment