Pertanyaan Kritis yang Sering Diajukan Anak: Kelahiran dan Kematian (Depositphotos)
TABLOIDBINTANG.COM - Bertanya merupakan salah satu cara anak belajar. Namun acap kali pertanyaan yang dilontarkan anak demikian kritis, hingga kening orang tua berkerut menjawabnya.
Misalnya topik kematian, anak biasanya akan bertanya "kenapa seseorang bisa meninggal" atau "di mana ia akan tinggal jika ibu atau ayah meninggal". Bisa juga anak menanyakan, akan pergi ke mana orang yang meninggal itu.
Saat anak bertanya tentang kematian, orang tua bisa merespons dengan bertanya balik "bagaimana menurut kamu?" Bila anak tetap terkesan khawatir, tanamkan kepada anak bahwa ia tetap bisa mengenang kebersamaan dengan orang yang meninggal itu meski tidak bisa melihatnya lagi.
Namun psikolog klinis dari Sekolah Medis Harvard, AS, Robert Brooks, PhD, mengingatkan, balita umumnya belum memahami konsep kematian dengan sempurna. "Bukan hal aneh mendengar anak berkata, 'Saya tahu Nenek meninggal, tapi saya akan bertemu Nenek besok, kan?'" Robert mencontohkan.
Sedangkan, topik kelahiran yang mengundang penasaran anak biasanya seputar dari mana ia berasal atau proses hingga ia terlahir. Pertanyaan anak ini tak selalu berkaitan dengan seks, bisa jadi anak hanya penasaran dengan anatomi. Misalnya saat melihat tubuh ibu atau wanita yang mengandung. Anak akan mulai menyadari perbedaan tubuh antara pria dan wanita, yang membuat mereka bertanya-tanya.
Sebelum menjawab pertanyaan anak ini, kenali batas pemahaman anak. Profesor emeritus dari Departemen Psikologi Universitas Drexel, AS, Myrna Shure, Ph.D. menganjurkan orang tua menanyakan balik apa yang diketahui anak tentang dari mana ia berasal.
"Cara ini ampuh mengukur respons anak. Bila Anda memberi tahu sesuatu yang sudah anak ketahui, mereka akan tak acuh. Jika Anda memberi tahu terlalu banyak informasi, anak tidak akan mampu menyerapnya," urai Myrna.
(yuri / gur)
Rekomendasi
No comments:
Post a Comment