Menemukan jati diri dengan berkencan. (Foto: Dok. Depositphotos)
TABLOIDBINTANG.COM - Menggandeng institusi penelitian independen, aplikasi Tantan menyurvei lebih dari 1000 wanita berusia 18-35 tahun dari 32 provinsi di Indonesia, secara daring. Hasilnya, keluarga menempati peringkat teratas sebagai sumber tekanan sosial terbesar diikuti rekan (di sekolah, universitas, atau kantor) dan teman. Responden mengeluhkan standar ideal yang ditetapkan keluarga, rekan, dan teman sepermainan. Padahal, ideal menurut mereka belum tentu ideal bagi sang responden.
Tekanan terbesar kedua, dorongan untuk memiliki kesamaan norma serta pola pikir dengan anggota lain dalam kelompok. Ini membuat lebih dari 63 persen wanita berusaha menjadi ideal seperti yang diharapkan kelompok, meski tidak sesuai nilai yang mereka junjung. Selain itu, 55 persen wanita menyebut tekanan sosial menghalangi mereka menemukan jati diri. Survei juga mengungkap 3 hal yang paling ditakuti responden ketika tidak menyesuaikan diri dengan ekspektasi kelompok.
Ketiga hal itu yakni berhadapan dengan kegagalan, ketidakmampuan, dan penolakan. Ditemui di Jakarta, pekan lalu, Marketing Director Tantan, Jack Wu, mengatakan, "Ini menumbuhkan keraguan dalam mengeksplorasi dan menemukan jati diri dari pihak wanita. Karenanya kami membantu mereka. Salah satunya dengan menyediakan aplikasi kencan sehat. Dengan berinteraksi di platform kami, Anda dan angota lain bisa saling kenal, menemukan kecocokan dari hobi hingga kriteria pasangan hidup."
Fakta lain, 82 persen wanita mengakui berkenalan dengan teman baru membantu mereka menemukan jati diri. Namun perempuan butuh rasa aman. Risiko menjadi korban kejahatan dan profil palsu adalah dua ketakutan terbesar dalam menggunakan aplikasi kencan. "Karenanya kami menawarkan sistem keamanan terintegrasi yang mampu menyaring profil palsu dan memoderasi interaksi guna menjauhkan anggota dari interaksi yang tidak pantas," imbuh Jack Wu.
Rekomendasi
No comments:
Post a Comment