TABLOIDBINTANG.COM - dr. Herawati Sudoyo, M.S., Ph.D merupakan ahli DNA forensik Indonesia. Ia dinilai telah meletakkan dasar pemeriksaan DNA forensik untuk identifikasi pelaku bom bunuh diri.
Metode Hera berawal dari Bom Kedubes Australia tahun 2004. Kejadian ini memakan 10 korban jiwa dan mencederai lebih dari 180 orang. Ketika itu, pihak polisi kesulitan mengidentifikasi pelaku akibat mobil boks yang mengangkut bom hancur total.
Tak tersisa bagian tubuh yang bisa diidentifikasi dengan metode konvensional seperti sidik jari, profil gigi, dan pengenalan wajah.
Akhirnya, solusi dengan identifikasi DNA dilakukan. Pengembangan strategi pengumpulan dan pemeriksaan serpihan tubuh berbasis prediksi trajektori ledakan bom dan posisi pelaku juga dilaksanakan.
Teori yang dikembangkan tim Hera bersama Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri ini tepat. Hasilnya, pelaku berhasil diidentifikasi kurang dari 2 minggu.
Teknik yang disebut Disaster Perpetrator Identification (DPI) ini melengkapi Disaster Victim Identification (DVI). Berkat prestasi ini, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menerima Habibie Award di tahun 2008.
(yuri / gur)
https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/117682/perempuan-bintang-awards-2018-herawati-sudoyo-bintang-ilmiah
No comments:
Post a Comment